UPDATE

SMKN 1 Welak Melaksanakan Panen Buah Semangka Secara Serentak: Wujud Nyata Pendidikan Vokasi Unggul

Buah Semangka Usai dipanen

Tajukharian.com – SMKN 1 Welak kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan suksesnya pelaksanaan panen raya buah semangka secara serentak di lahan praktik sekolah. Acara yang berlangsung pada Senin (16/6/2025), menjadi bukti nyata komitmen SMKN 1 Welak dalam menghasilkan lulusan yang terampil dan siap kerja, khususnya di sektor pertanian.

Panen semangka ini melibatkan seluruh siswa jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), didampingi oleh para guru pembimbing dan staf pengajar. Dari pagi hari, suasana lahan praktik SMKN 1 Welak dipenuhi semangat dan antusiasme. Dengan cekatan, para siswa memanen buah semangka yang telah mencapai kematangan optimal, hasil dari pembelajaran dan praktik intensif yang mereka jalani selama beberapa bulan terakhir.


Kepala SMKN 1 Welak, Bapak Siprianus Jemadi, S.Pd., mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan panen ini. "Panen semangka serentak ini bukan hanya tentang memanen buah, tetapi lebih dari itu, ini adalah wujud nyata dari kurikulum berbasis praktik yang kami terapkan," ujarnya. "Para siswa tidak hanya belajar teori di kelas, tetapi langsung terjun ke lapangan, merasakan bagaimana proses budidaya dari awal hingga panen. Ini adalah pembelajaran yang holistik dan relevan dengan kebutuhan industri pertanian saat ini."


Lebih lanjut, Bapak Siprianus menjelaskan bahwa keberhasilan panen semangka ini menjadi salah satu indikator keberhasilan program pendidikan di SMKN 1 Welak, khususnya jurusan ATPH. Lahan praktik yang luas dan fasilitas pendukung yang memadai memungkinkan siswa untuk mengembangkan keahlian mereka secara optimal. "Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan SMKN 1 Welak memiliki kompetensi yang unggul dan berdaya saing tinggi, tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga berwirausaha di bidang pertanian," tambahnya.


Seluruh hasil panen semangka ini rencananya akan dijual langsung ke masyarakat sekitar. Hal ini juga menjadi bagian dari praktik kewirausahaan bagi para siswa, di mana mereka belajar tentang rantai pasok, penetapan harga, hingga strategi pemasaran produk pertanian.


Ketua Program Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH), Bapak Hendrikus Charles M. Enge, S.ST mengungkapkan alasan dilakukan Panen Serentak. 

"Kami lakukan panen secara serentak Hari ini karena semua Buahnya sudah matang, ada cara untuk mengetahui buah sudah matang atau belum", ungkapnya. 

"Setelah panen ini, buah Semangka ini akan kami jual kepada Masyarakat sekitar, tentunya dengan harga yang sangat terjangkau", lanjutnya.


SMKN 1 Welak terus berupaya menjadi unggul pada bidang pendidikan vokasi di wilayah Manggarai Barat. Dengan fokus pada pengembangan keterampilan praktis, didukung oleh tenaga pengajar profesional dan fasilitas yang ada, sekolah ini membuktikan diri sebagai pilihan tepat bagi generasi muda yang ingin memiliki masa depan cerah di dunia kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri.


Bagi calon siswa yang memiliki minat dan bakat di bidang Pertanian, Peternakan, Usaha Layanan Wisata, atau Rekayasa Perangkat Lunak, di SMKN 1 Welak menawarkan Empat program studi yang relevan dan prospektif. Bergabunglah dengan SMKN 1 Welak dan jadilah bagian dari generasi muda yang inovatif, terampil, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

KBG Yohanes Paulus 2 Paroki SanTeKaD Gelar Bakti Sosial : Wujud Nyata Katekese Prapaskah

Foto oleh Ari Bero

Tajukharian.com - Pada Sabtu, 05/04/2025, Kelompok Basis Gerejani (KBG) Yohanes Paulus 2, bagian dari Paroki Santa Teresa Dari Kalkuta Datak (SanTeKaD), menggelar kegiatan bakti sosial bersih lingkungan sebagai wujud nyata dari program Katekese yang sedang mereka jalani. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian Katekese yang diadakan setiap akhir pekan selama masa Prapaskah, yang dijadwalkan berlangsung sebanyak empat kali.

Program Katekese ini, yang diadakan pada malam akhir pekan, bertujuan untuk memperdalam pemahaman iman dan memperkuat kebersamaan antar anggota KBG. Sebagai aksi nyata dari pembelajaran yang telah mereka terima, KBG Yohanes Paulus 2 sepakat untuk melaksanakan bakti sosial bersih lingkungan di sekitar wilayah KBG.

"Kegiatan bakti sosial ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar warga KBG Yohanes Paulus 2," kata Bapak Adolfus Budiharso, Pendamping Katekese dan salah seorang warga KBG.

Kegiatan bakti sosial ini melibatkan seluruh anggota KBG, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka bekerja sama membersihkan lingkungan sekitar, termasuk jalanan, taman, dan fasilitas umum lainnya. Semangat kebersamaan dan gotong royong sangat terasa dalam kegiatan ini.

"Kami berharap, melalui kegiatan ini, kami dapat memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar dan juga memperkuat rasa kebersamaan di antara kami sebagai anggota KBG," ujar  Pak Ari Bero selaku Ketua KBG.

Kegiatan bakti sosial ini merupakan salah satu bentuk nyata dari implementasi nilai-nilai Kristiani yang diajarkan dalam program Katekese. KBG Yohanes Paulus 2 berharap, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok lain untuk melakukan aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

Labuan Bajo, Tempat Wisata yang Unik untuk Para Pelancong

Foto: Tajukharian.com-web@/ayotraveling

Tajukharian.com-Labuan Bajo adalah salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia yang menawarkan keindahan alam luar biasa, terutama bagi para pelancong yang menyukai petualangan dan keindahan bahari. Terletak di ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Labuan Bajo menjadi pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo, rumah bagi komodo yang terkenal di seluruh dunia.

Pesona Wisata Labuan Bajo
1. Pulau Komodo dan Rinca
Daya tarik utama Labuan Bajo adalah Pulau Komodo dan Pulau Rinca, tempat wisatawan bisa melihat komodo di habitat aslinya. Selain itu, kedua pulau ini menawarkan pemandangan savana yang eksotis.
2. Pulau Padar
Pulau ini terkenal dengan panorama perbukitannya yang menakjubkan, terutama saat matahari terbit atau terbenam. Dari puncaknya, wisatawan bisa menyaksikan hamparan laut biru dengan teluk-teluk berbentuk unik.
3. Pink Beach
Pantai berpasir merah muda ini merupakan salah satu dari sedikit pantai berwarna serupa di dunia. Air lautnya yang jernih dan terumbu karang yang indah menjadikannya tempat ideal untuk snorkeling dan diving.
4. Gua Batu Cermin
Gua ini memiliki formasi batuan unik yang memantulkan cahaya seperti cermin, sehingga menciptakan efek cahaya yang menarik.
5. Wisata Bahari dan Diving

Perairan sekitar Labuan Bajo adalah surga bagi penyelam dengan keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Lokasi populer seperti Manta Point dan Crystal Rock menawarkan pengalaman menyelam dengan hiu, pari manta, dan terumbu karang yang memukau.
Labuan Bajo dapat diakses melalui Bandara Komodo yang melayani penerbangan dari Jakarta, Bali, dan kota-kota besar lainnya. Untuk akomodasi, tersedia berbagai pilihan, mulai dari hotel mewah hingga penginapan sederhana yang cocok untuk backpacker.
Labuan Bajo adalah destinasi impian bagi wisatawan yang mencari petualangan dan keindahan alam. Dari pantai eksotis hingga perairan yang kaya akan kehidupan laut, tempat ini benar-benar surga bagi para pelancong.*

Penyusunan Soal UAJ Tingkat SMK Rayon 1 Mabar Berjalan Lancar

Dokpri: Para Guru dari 6 Sekolah yang terlibat

Tajukharian.com - Kegiatan penyusunan soal Ujian Akhir Jenjang (UAJ) bagi siswa kelas XII di tingkat SMK Rayon 1 Manggarai Barat sudah dilaksanakan dengan baik. Acara yang berlangsung di SMKN 1 Welak ini melibatkan enam sekolah anggota Rayon 1, yakni SMKN 1 Welak, SMKN 1 Lembor Selatan, SMKN 2 Welak, SMK Sta. Theresia Nangalili, SMKN 1 Macang Pacar, dan SMKN 1 Kuwus.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (13-15 Februari 2025) ini berjalan dengan lancar dan sukses. Seluruh guru dari enam sekolah yang terlibat berpartisipasi aktif, berkolaborasi dan bekerja sama dalam menyusun soal-soal ujian yang berkualitas.

Kepala SMKN 1 Welak, selaku tuan rumah penyelenggara kegiatan, menyampaikan rasa senang dan apresiasinya terhadap kolaborasi yang terjalin antar guru. Beliau mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyusun soal, tetapi juga menjadi wadah bagi para pendidik untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka.

"Kami sangat senang melihat antusiasme dan kerjasama yang baik dari semua guru yang terlibat. Kegiatan ini adalah kesempatan yang baik bagi kita semua untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam penyusunan soal. Selain untuk menyusun soal ujian, kegiatan ini juga menjadi ruang belajar bagi insan pendidik untuk terus mengasah kompetensinya" ujarnya.

Beberapa guru juga menyampaikan pesan dan kesan mereka terhadap kegiatan ini. Bapak Silvester Cambunada, guru Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dari SMKN 1 Kuwus, mengatakan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami bisa belajar banyak tentang teknik penyusunan soal ujian yang berkualitas dan sesuai standar. Selain itu, kami juga bisa bertukar pikiran dengan guru-guru dari sekolah lain dengan suasana kekeluargaan dan saling mendukung yang tentunya memperkaya pengalaman bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini."

Senada dengan Pak Silvester, Hendrikus Yowanto Gana, guru Bahasa Indonesia dari SMKN 1 Lembor Selatan, juga mengungkapkan rasa bangganya setelah mengikuti kegiatan ini.

"Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMKN 1 Welak dalam rangka menyusun soal Ujian Akhir Jenjang (UAJ) merupakan upaya kolaboratif yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui diskusi dan kerja sama, para guru dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi pembelajaran yang efektif. Proses ini tidak hanya membantu dalam menghasilkan soal UAJ yang berkualitas dan sesuai standar, tetapi juga memperkuat profesionalisme dan kompetensi guru.” Ungkapnya.

“Kami berterimakasih untuk tuan rumah SMKN I Welak dan seluruh panitia yang sudah berupaya dan bekerja keras selama 3 hari untuk menyukseskan MGMP penyusunan soal UAJ Tingakat SMK Rayon 1, dikhususkan ibu-ibu dikomsunsi terimakasih banyak, menu enak dan juga kopinya selalu on time.” lanjutnya lagi dengan senyum semringah.

Dalam kegiatan ini, empat dokumen penting berhasil disusun, yaitu POS UAJ (Prosedur Operasional Standar Ujian Akhir Jenjang), Kisi-kisi soal, Paket Soal, dan Kartu Soal. Dokumen-dokumen ini nantinya akan dikirim ke tingkat Kabupaten untuk dilakukan Validasi berjenjang agar menghasilkan soal yang benar-benar berkualitas dan siap pakai.

Siswa Siswi Jurusan ATPH SMKN 1 Welak Tanam Durian

Guru-guru dan Siswa/i Jurusan ATPH SMKN 1 Welak

Tajukharian.com - Siswa-siswi dari jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) SMKN 1 Welak melaksanakan kegiatan menanam durian di Lokasi 2 sekolah tersebut pada hari Rabu (06/11/2024). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya sekolah dalam mengoptimalkan lahan sekaligus meningkatkan keterampilan praktis siswa dalam budidaya tanaman buah.

Dipimpin oleh Koordinator Lokasi 2, Bapak Agustinus Tasi, serta didampingi oleh Ketua Program ATPH, Bapak Hence, kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat. Para siswa diberikan pengarahan mengenai cara penanaman dan perawatan bibit durian agar dapat tumbuh dengan baik. Mereka juga diajarkan tentang teknik-teknik pemeliharaan yang tepat, mulai dari persiapan lahan, pemupukan, hingga pengendalian hama yang mungkin menyerang tanaman durian.

Bapak Agustinus Tasi dalam sambutannya mengungkapkan, "Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga mempraktekkan langsung apa yang mereka pelajari di kelas. Selain itu, durian yang ditanam diharapkan bisa menjadi salah satu sumber penghasilan sekolah di masa mendatang."

Bapak Hence juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan agribisnis sekolah. “Durian memiliki nilai ekonomis yang tinggi, dan kami berharap dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat memperoleh keterampilan yang akan bermanfaat untuk masa depan mereka, baik dalam berwirausaha maupun dalam dunia kerja,” jelasnya.

Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari siswa-siswi jurusan ATPH. Salah satu siswa menyampaikan, “Kami senang bisa ikut menanam durian. Ini bukan hanya pengalaman belajar yang berharga, tapi juga membangun kebersamaan di antara kami. Harapannya, durian yang kami tanam hari ini akan tumbuh subur dan memberikan hasil yang baik dikemudian hari.”

Selain sebagai kegiatan belajar, penanaman durian ini juga diharapkan dapat mempercantik lingkungan sekolah dan menjadi sarana edukasi berkelanjutan bagi generasi berikutnya di SMKN 1 Welak.

Panen Semangka di SMKN 1 Welak Melibatkan Masyarakat Sekitar

 

Siswa Jurusan ATPH memperlihatkan teknik memetik yang benar

Tajukharian.com - SMKN  1 Welak yang terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, telah mencapai pencapaian penting dengan menggelar panen semangka perdana pada Rabu (09/10/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pertanian yang dijalankan oleh Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) di Sekolah tersebut untuk memberikan pengalaman praktis kepada siswa dalam dunia agribisnis.

Pada acara panen yang diselenggarakan di lahan pertanian milik sekolah, para siswa dan guru, serta Masyarakat sekitar bersemangat memetik semangka yang telah ditanam dan dirawat selama beberapa bulan terakhir. Panen ini merupakan hasil dari program sekolah yang berfokus pada pengembangan keterampilan bertani, khususnya dalam budi daya buah semangka, yang telah menjadi salah satu potensi besar di daerah tersebut.

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Welak, Bapak Siprianus Jemadi, menyampaikan bahwa program ini adalah upaya sekolah untuk memberikan bekal keterampilan praktis kepada siswa dalam bidang pertanian. "Kami ingin para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan secara teori, tetapi juga memahami proses budi daya dari awal hingga panen, sehingga mereka memiliki keterampilan yang bermanfaat setelah lulus dari sekolah," ujar Siprianus.

Sementara itu, Ketua Program ATPH, Bapak Hendrikus Charles Mbelo Enge menyampaikan kepuasannya karena Tanaman semangka yang mereka rawat selama beberapa bulan telah mencapai usia panen. “Saya sebagai Ketua Program merasa puas melihat Buah semangka yang besar dengan rasa yang sangat manis, ini berkat kerja keras kita semua, Guru Program, dan terutama para Siswa yang telah diatur jadwal untuk merawat tanaman semangka yang kita panen perdana hari ini”, terang Pak Henc (sapaan akrabnya).

Proses penanaman semangka dimulai sejak tiga bulan lalu, di mana para siswa terlibat aktif dalam seluruh tahapan, mulai dari persiapan lahan, penanaman bibit, pemeliharaan tanaman, hingga akhirnya panen. Program ini juga melibatkan bimbingan dan pendampingan dari guru-guru Program ATPH.

Hasil panen kali ini cukup memuaskan, dengan ukuran semangka yang besar dan kualitas buah yang manis. Selain untuk konsumsi sekolah, sebagian hasil panen ini juga akan dijual kepada masyarakat sekitar. Ini diharapkan bisa menjadi salah satu sumber pemasukan tambahan bagi sekolah serta siswa yang terlibat.

Program pertanian di SMK Negeri 1 Welak diharapkan bisa menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di daerah Manggarai Barat. Selain mengembangkan keterampilan bertani, kegiatan ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga ketahanan pangan di daerah pedesaan dan bagaimana berkontribusi pada ekonomi lokal.

𝐌𝐚𝐬𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐓𝐞𝐫𝐩𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩 𝐃𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐌𝐨𝐧𝐞𝐲 𝐆𝐚𝐦𝐞

Oleh : 𝘈𝘳𝘪 𝘉𝘦𝘳𝘰

Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Indonesia kian rentan terhadap jebakan investasi ilegal berbasis skema Ponzi atau yang lebih dikenal sebagai money game. Di Manggarai Barat dan sejumlah wilayah lainnya, maraknya investasi abal-abal ini menjadi fenomena yang mengkhawatirkan. Bermodalkan kemudahan pengurusan izin usaha melalui sistem perizinan online, banyak dari perusahaan ini dapat dengan mudah memperoleh Nomor Induk Berusaha (NIB) dan legalitas semu yang meyakinkan masyarakat luas. Mulai dari kalangan bawah hingga para sarjana, banyak yang tergiur dengan janji keuntungan instan dan tanpa risiko dari skema ini.


Money game dalam bentuk skema Ponzi adalah permainan keuangan yang pada dasarnya mengandalkan aliran dana dari anggota baru untuk membayar keuntungan kepada anggota lama. Pola ini terus berputar, dan pada akhirnya ketika tidak ada lagi rekrutmen anggota baru, skema tersebut runtuh, meninggalkan kerugian besar bagi mayoritas peserta, khususnya mereka yang berinvestasi belakangan.


Salah satu alasan utama mengapa money game ini dapat berkembang dengan pesat adalah kemudahan akses untuk mendirikan perusahaan. Berkat adanya sistem perizinan Online Single Submission (OSS), pendaftaran PT dan pengurusan NIB dapat dilakukan secara cepat dan mudah. Ini pada dasarnya adalah kebijakan yang dirancang untuk memfasilitasi pertumbuhan usaha di Indonesia, namun sayangnya disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.


Dalam beberapa kasus, perusahaan money game ini berbasis web atau dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh secara manual di luar platform resmi seperti Google Play Store. Ini merupakan salah satu indikator penting bahwa aplikasi tersebut tidak memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Pada awalnya, aplikasi-aplikasi ini tampak meyakinkan, dengan memberikan kemudahan pencairan dana kepada pengguna. Peserta yang menyetorkan modal kecil sering kali merasa puas karena dapat menarik keuntungan dengan cepat.


Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah modal yang disetor, jebakan mulai dipasang. Proses pencairan dana yang sebelumnya mulus menjadi sulit. Banyak pengguna yang melaporkan bahwa ketika mereka mulai berinvestasi dalam jumlah besar, aplikasi tersebut tiba-tiba menghambat proses penarikan dana mereka, memberikan alasan teknis atau administrasi yang berbelit-belit.


Di Manggarai Barat, fenomena ini telah menjerat berbagai lapisan masyarakat. Tidak hanya kalangan menengah ke bawah, tetapi bahkan kalangan terpelajar, termasuk para sarjana, turut menjadi korban. Mereka yang merasa percaya dengan legalitas perusahaan dan kemudahan akses aplikasi tanpa menyadari risiko tersembunyi di balik tawaran keuntungan besar.


Kondisi ekonomi yang sulit dan keinginan untuk mendapatkan keuntungan cepat sering kali membuat masyarakat terperangkap dalam pusaran money game ini. Apalagi, banyak yang belum sepenuhnya memahami risiko dari skema Ponzi yang pada dasarnya adalah penipuan terselubung. Keinginan untuk keluar dari jerat kemiskinan atau memperoleh tambahan penghasilan dengan mudah justru membawa mereka pada kerugian besar.


Maraknya perusahaan ilegal yang bergerak dalam bidang money game ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang memberikan kemudahan dalam mengurus izin usaha. Sistem OSS, meskipun bertujuan untuk memudahkan pengusaha baru, menjadi celah bagi oknum tak bertanggung jawab untuk mendirikan perusahaan-perusahaan abal-abal. Mereka menggunakan NIB sebagai alat untuk memberikan citra legalitas, meskipun secara substansi, bisnis yang dijalankan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


Pemerintah sebenarnya telah memberikan beberapa langkah pencegahan, termasuk pengetatan pengawasan terhadap perusahaan fintech dan investasi berbasis teknologi. Namun, tanpa adanya pengawasan yang lebih ketat dalam proses pengurusan izin usaha, celah ini akan terus dimanfaatkan oleh para pelaku money game.


Bagi masyarakat yang menjadi korban atau mengetahui adanya aktivitas mencurigakan dari perusahaan-perusahaan semacam ini, pelaporan dapat dilakukan dengan mengajukan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan NIB perusahaan terkait kepada pihak berwenang. Langkah ini bertujuan agar pemerintah dapat segera mendeteksi dan menindak perusahaan-perusahaan ilegal yang menjalankan skema Ponzi ini.


Selain itu, masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih platform investasi. Pastikan aplikasi yang digunakan hanya diunduh dari platform resmi seperti Google Play Store atau App Store, serta memastikan bahwa perusahaan yang menawarkan investasi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Fenomena money game yang berkembang pesat di masyarakat, termasuk di Manggarai Barat, menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya literasi keuangan dan kesadaran akan risiko investasi. Kebijakan pemerintah dalam mempermudah izin usaha seharusnya dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan usaha yang sehat, bukan untuk membuka peluang bagi praktik-praktik penipuan yang merugikan banyak pihak. Pada akhirnya, kewaspadaan dan edukasi  menjadi kunci utama dalam melindungi masyarakat dari jebakan skema Ponzi yang berbahaya.

Upacara HUT Ke-79 Republik Indonesia di SMKN 1 Welak Berlangsung Meriah

Foto : Suasana Upacara / Tajukharian.com

Tajukharian.com – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia di SMK Negeri 1 Welak pada 17 Agustus 2024 berlangsung dengan penuh semangat dan kemeriahan, meski digelar di lokasi yang jauh dari pusat keramaian. Upacara bendera tersebut dilaksanakan di lokasi kedua SMKN 1 Welak, tepatnya di Tontol, Desa Semang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, yang berada di tengah hutan dengan akses jalan yang masih belum beraspal.


Sejak pagi, para siswa dan guru sudah berkumpul dengan semangat yang tinggi mengenakan seragam mereka dengan rapi. Meski harus menempuh perjalanan melalui jalan tanah dan berdebu, semangat mereka untuk memperingati hari kemerdekaan tidak surut. Bendera merah putih berkibar dengan gagah di tengah rindangnya pepohonan, menambah khidmatnya suasana upacara.


Selama upacara berlangsung, seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan penuh makna. Dari pengibaran bendera hingga pembacaan teks proklamasi, setiap peserta upacara menunjukkan rasa nasionalisme yang tinggi. Meskipun tempatnya berada di tengah hutan, kemeriahan tidak kalah dengan upacara di tempat lain.


Salah seorang Guru yang hadir dalam upacara tersebut menyatakan bahwa upacara ini merupakan bentuk penghormatan dan pengabdian kepada bangsa dan negara, serta cerminan dari semangat juang yang tidak boleh luntur meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan.


“Kami semua bangga bisa mengikuti upacara ini, meskipun harus melalui jalan yang sulit. Ini adalah cara kami menunjukkan cinta kepada tanah air,” ujar seorang siswa dengan penuh semangat.


Di balik kemeriahan upacara, para guru dan siswa juga menyampaikan harapan agar pemerintah memperhatikan kondisi jalan menuju lokasi sekolah ini. Jalan yang belum beraspal menjadi tantangan tersendiri bagi aktivitas belajar mengajar di SMKN 1 Welak. Mereka berharap agar infrastruktur di daerah ini segera diperbaiki sehingga akses menuju sekolah menjadi lebih mudah dan nyaman.


“Semoga pemerintah segera membangun jalan menuju sekolah kami. Dengan akses yang lebih baik, kami yakin proses belajar mengajar bisa berjalan lebih lancar, dan kegiatan seperti upacara hari ini bisa diikuti oleh lebih banyak siswa tanpa kendala,” kata Pak Ofas, Guru BK di Sekolah tersebut.


Upacara HUT ke-79 Republik Indonesia ini tidak hanya menjadi ajang peringatan hari kemerdekaan, tetapi juga menjadi momentum untuk menyuarakan kebutuhan dan harapan akan perbaikan infrastruktur di daerah terpencil. Semoga pemerintah dapat segera menindaklanjuti harapan ini demi kemajuan pendidikan di wilayah Kecamatan Welak.

Perusakan Baliho Mario Pranda: Perilaku Vandalisme Dalam Politik

Foto : Erik Jelimin / tajukharian.com

Tajukharian.com - Peristiwa perusakan baliho Mario Pranda, salah satu kandidat kuat dalam pemilihan Bupati Manggarai Barat, telah menimbulkan berbagai spekulasi di masyarakat. Mario Pranda, yang dikenal sebagai pesaing berat bagi petahana, menghadapi tantangan yang tak terduga ketika baliho-baliho kampanyenya dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Opini publik pun terpecah, dan salah satu suara yang cukup mencolok datang dari Ari Bero, yang menyatakan bahwa insiden ini mungkin merupakan taktik politik playing victim dari kubu Mario Pranda sendiri.

Opini Ari Bero ini perlu ditelaah lebih lanjut, karena dugaan semacam ini dapat mengaburkan masalah yang lebih besar dan mengabaikan kenyataan tentang praktik-praktik vandalisme dalam politik. Pertama-tama, penting untuk dicatat bahwa vandalisme politik bukanlah fenomena baru. Perusakan alat peraga kampanye adalah bentuk intimidasi yang sering digunakan untuk menekan lawan politik, terutama ketika pihak-pihak tertentu merasa terancam oleh popularitas kandidat lain.

Dugaan bahwa kubu Mario Pranda sengaja merusak baliho mereka sendiri untuk mendapatkan simpati publik adalah dugaan yang tidak berdasar dan cenderung menyesatkan. Dalam politik, simpati publik memang penting, tetapi lebih penting lagi adalah membangun kepercayaan dan integritas. Mario Pranda selama ini dikenal sebagai sosok yang berkomitmen pada transparansi dan keterbukaan, sehingga tidak masuk akal jika ia dan timnya melakukan tindakan yang merusak reputasi tersebut demi keuntungan jangka pendek.

Lebih jauh, opini Ari Bero seolah-olah menutupi fakta bahwa perusakan baliho adalah bentuk pelanggaran hukum dan etika. Fokus seharusnya diberikan pada upaya untuk menemukan pelaku dan motif di balik tindakan tersebut. Apakah ini dilakukan oleh pendukung fanatik dari pihak lain yang merasa terancam, atau ada kepentingan tersembunyi yang ingin menggagalkan pencalonan Mario Pranda?

Dalam konteks politik yang sehat, setiap kandidat seharusnya berlomba-lomba dalam hal program dan gagasan, bukan melalui tindakan destruktif yang merugikan demokrasi. Opini Ari Bero, yang lebih memilih untuk berspekulasi tanpa bukti yang jelas, hanya akan memicu polarisasi lebih lanjut di masyarakat dan mengalihkan perhatian dari isu sebenarnya.

Sebagai masyarakat yang peduli pada proses demokrasi yang adil dan bersih, kita harus mengedepankan dialog dan diskusi yang konstruktif. Mengutuk vandalisme dan mempromosikan persaingan politik yang sehat adalah langkah yang tepat untuk memastikan bahwa suara rakyat dapat terdengar dengan jelas, tanpa adanya gangguan dari pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana.

Peristiwa perusakan baliho Mario Pranda seharusnya dilihat sebagai peringatan bahwa masih ada elemen dalam politik kita yang lebih memilih cara-cara kotor untuk mencapai tujuan mereka. Mari kita fokus pada hal-hal yang lebih penting: bagaimana kandidat kita dapat membangun Manggarai Barat menjadi lebih baik dan menjadikan demokrasi sebagai ajang untuk beradu visi, bukan perpecahan.


Oleh : Erik Jelimin, Pendukung Mario. 

Jefry Riwu Kore dan Keberhasilan Kupang Smart City

Foto: Dr, Jefry Riwu Kore dan Prof YLH. tajukharian.com
Tajukharian.com - Kota Kupang, di bawah kepemimpinan Walikota Jefri Riwu Kore, telah mengalami transformasi signifikan yang mencerminkan visi dan dedikasi kepemimpinannya. Kepemimpinan yang Berorientasi pada Perubahan Sejak dilantik pada 22 Agustus 2017, Dr. Jefri Riwu Kore, bersama Wakil Walikota dr. Hermanus Man, telah memfokuskan upaya mereka untuk membenahi ibukota Provinsi NTT. Mereka berdua, dengan semangat tagline “FIRMANMU,” telah bekerja tanpa lelah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh kota ini.

Inovasi Infrastruktur Salah satu area fokus utama adalah pembangunan infrastruktur. Kota Kupang telah berinovasi, terutama dalam pembangunan infrastruktur, yang menjadi harapan baru bagi warga. Pembangunan dan pembenahan taman-taman, peningkatan penerangan jalan, dan perbaikan ruas jalan strategis telah memberikan wajah baru bagi kota ini. Selain itu, peningkatan Layanan Publik Walikota Jefri Riwu Kore juga meluncurkan Sistem Informasi Pelayanan Terintegrasi (SIMPEL) yang bertujuan untuk menerapkan pelayanan administrasi kependudukan yang lebih efisien. Ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan Kota Kupang sebagai smart city yang tidak hanya sebatas konsep tetapi juga implementasi nyata yang memudahkan warga dalam pelayanan administrasi kependudukan.

Kolaborasi dengan Masyarakat Pemerintah Kota Kupang juga telah menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat dan pemimpin umat beragama, untuk membantu memberikan informasi tentang warga kurang mampu. Ini menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk meningkatkan kelayakan hidup warga melalui kolaborasi yang kuat dengan masyarakat. Visi masa depan dengan tagline “AYO BERUBAH,” Walikota Jefri Riwu Kore dan timnya telah menetapkan visi untuk terus melakukan perubahan positif demi masa depan Kota Kupang. Mereka bertekad untuk membuat Kota Kupang menjadi lebih cantik dan populer, tidak hanya di NTT tetapi juga di Indonesia. 

Kepemimpinan Walikota Jefri Riwu Kore telah membawa angin segar bagi Kota Kupang, menunjukkan bahwa dengan visi yang jelas dan kerja keras, transformasi kota menjadi lebih baik bukanlah sekadar mimpi. Kota Kupang kini berdiri sebagai contoh nyata dari kemajuan yang dapat dicapai melalui kepemimpinan yang efektif dan inovatif. Kota Kupang, di bawah kepemimpinan Wali Kota Jefri Riwu Kore, telah mengambil langkah besar menuju transformasi menjadi Smart City. Berikut adalah beberapa pencapaian dan inisiatif yang telah dilakukan:

Penerapan 6 Pilar Smart City

Kota Kupang telah melaksanakan evaluasi kegiatan Smart City untuk memastikan penerapan 6 pilar Smart City berjalan dengan baik. Evaluasi ini menunjukkan komitmen Kota Kupang dalam menerapkan sistem pelayanan publik yang efektif dan efisien.

Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, meraih penghargaan sebagai kepala daerah yang sukses dalam mengimplementasikan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) dan dukungan dalam pembangunan Kota Kupang melalui dimensi smart governance.

Program Smart City di Kota Kupang telah memberikan manfaat yang positif, terutama dalam penghematan biaya pembelanjaan bahan bakar minyak (BBM) kendaraan dinas milik pemerintah setelah menggunakan aplikasi “SiHebat”. Aplikasi ini merupakan salah satu contoh dari inisiatif Smart City yang telah berhasil diimplementasikan.

Wali Kota Kupang juga memberikan apresiasi kepada mahasiswa dan alumnus yang memiliki pemikiran maju dalam bidang Teknologi Informasi, yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja dan berwirausaha. Kolaborasi antara Pemerintah Kota Kupang dengan institusi pendidikan seperti Stikom Uyelindo telah menghasilkan aplikasi yang membantu pemerintah kota, seperti SiHebat, yang telah menciptakan efisiensi anggaran.

Visi Masa Depan

Kota Kupang terus berupaya mewujudkan visi Smart City, dengan Wali Kota Jefri Riwu Kore yang bertekad untuk memberikan pelayanan terbaik bagi kota Kupang hingga akhir masa jabatannya. Ini menunjukkan dedikasi yang kuat untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas hidup warga Kupang. Kesuksesan ini menandai langkah penting dalam perjalanan Kota Kupang menjadi kota pintar yang tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat.

Pada pertarungan Pilwalikota 2024-2029, Ia kembali mencalonkan diri untuk menjadi Walikota Kupang dengan tekad bahwa Kota Kupang bisa setara dengan Kota besar lain di Indonesia, sebut saja Kota Surabaya dan Kota Solo yang dengan konsep Smart City telah berhasil mengubah wajah Kota dan juga meningkatkan kualitas pelayanan serta memberi kemudahan dalam melayani masyarakat. Hal itu Ia ingin terus lanjutkan dan berinovasi untuk membangun Kota Kupang. 

Berikut ini adalah Profil  Dr Jefry Riwu Kore:

Dr. Jefirstson Richset Riwu Kore, yang lebih dikenal dengan Jefri Riwu Kore, adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Wali Kota Kupang untuk periode 2017-2022. Ia dikenal karena kontribusinya dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan layanan publik di Kota Kupang selama masa jabatannya sebagai Wali Kota. Berikut adalah profil singkatnya:

Informasi Pribadi:

Tanggal Lahir: 13 Januari 1960

Tempat Lahir: Kupang, Nusa Tenggara Timur

Partai Politik: Perindo

Pasangan: Hilda Manafe, SE., MM

Anak: 2

Riwayat Pendidikan:

SD Negeri Namosain Kupang (1972)

SMP Negeri 1 Kupang (1975)

SMPP Negeri 34 Kupang (1979)

S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Denpasar-Bali (1986)

S2 Keuangan Universitas Pelita Harapan Jakarta (2005)

S2 Keuangan Universitas Pelita Harapan Jakarta (2013)

S3 Universitas 17 Agustus Surabaya (2010)

Riwayat Pekerjaan:

Pengajar/Dosen pada Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) Denpasar-Bali (1987—1992)

Manajer Keuangan pada Puri Ratih Hotel, Industri Perhotelan, Kuta-Bali (1989—1992)

Assistant Comptroller Nusa Indah Hotel & Bali International Convention Center, Hotel Bintang 5, dan Industri Jasa Konvensi dan Eksibisi (MICE), Nusa Dua Bali (1992—1993)

Direktur Utama PT. Putra Nusa Lontar, Industri Kantung Semen dan Laminasi (Fabrikasi), Jakarta (2000—)

Finance Comptroller/Direktur Keuangan dan Pengawasan, Industri Jasa Konvensi dan Eksibisi (MICE), Jakarta pada Balai Sidang Convention Center (1993—2007)

Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Demokrat (2009—2014)

Anggota DPR RI Komisi X Fraksi Demokrat (2014—2016)

Wali Kota Kupang (2017—2022)

Pengalaman Organisasi:

Ketua Departemen Pendidikan Nasional Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat

Wakil Ketua Dep. Lingkungan Hidup Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat

Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Denpasar

Sekretaris Senat Mahasiswa Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas Denpasar)

Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Bali

Anggota Pengurus PERKEMI (Persaudaraan Shorinji Kempo) Cabang Bali.

Pesona Ruteng: Kota Eropa Diatas Awan Bersuhu Dingin, Geneva van Flores Layak Dikunjungi Wisatawan

Foto: Kota Ruteng. tajukharian.com - Web/@kaskus
Tajukharian.com - Ruteng adalah sebuah kota kecil yang terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai, Ruteng dikenal dengan keindahan alamnya, budaya yang kaya, dan sejarah yang panjang. Kota ini berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, yang membuatnya memiliki iklim sejuk dan nyaman sepanjang tahun. Ruteng juga sering dijuluki sebagai "Kota di atas awan" karena kabut yang sering menyelimuti kota ini pada pagi dan sore hari.

Sejarah dan Pesona

Di tengah perbukitan yang hijau dan udara yang sejuk, terhampar Kota Ruteng, sebuah permata tersembunyi di Pulau Flores. Kota ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga karena sejarahnya yang panjang dan unik. Ruteng merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai dan telah menjadi pusat pemerintahan sejak zaman kolonial Belanda.

Sejarah Ruteng dimulai dari Todo-Pongkor, yang merupakan awal pendirian wilayah administrasi kolonialisme Belanda di Manggarai. Kota ini telah berkembang menjadi salah satu kota metropolitan terbesar di Manggarai Raya, dengan sejarah yang disebut-sebut sebagai yang paling unik di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selain sejarahnya, Ruteng juga terkenal dengan julukan "Kota 1000 Gereja" karena memiliki banyak biara dan gereja Katolik, yang mencerminkan kekayaan tradisi dan budaya religius masyarakat setempat. Keberadaan gereja-gereja ini menambah keunikan arsitektur kota dan menjadi saksi bisu perkembangan komunitas Katolik di daerah ini.

Kota ini juga dikenal sebagai "Kepingan Surga yang Jatuh ke Bumi," sebuah julukan yang menggambarkan betapa indahnya Ruteng. Dengan luas sekitar 72,64 km², kota ini menawarkan pemandangan alam yang indah dengan desain bangunan yang unik dan harmonis dengan lingkungan sekitar.

Dalam secuil catatan sejarah, Ruteng dianggap sebagai kota klasik yang menyimpan banyak cerita. Meskipun sejarahnya kurang mendapat perhatian, kota ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh kota lain di Nusa Tenggara Timur, bahkan di Indonesia.

Kota Ruteng, dengan semua pesona dan sejarahnya, terus berdiri sebagai saksi atas perjalanan waktu dan peradaban di Pulau Flores. Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya dan sejarah yang membuatnya layak untuk dikunjungi dan diapresiasi.

Keindahan Alam

Ruteng dikelilingi oleh perbukitan hijau, persawahan yang luas, serta pegunungan yang megah. Salah satu pemandangan alam yang paling terkenal adalah Sawah Lodok di Cancar, yang memiliki pola lingkaran unik menyerupai sarang laba-laba. Sawah ini bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga mencerminkan keahlian dan tradisi pertanian masyarakat Manggarai yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Selain itu, Ruteng juga dekat dengan destinasi wisata alam lainnya seperti Gua Liang Bua, yang merupakan situs arkeologi penting. Di gua ini, para arkeolog menemukan fosil Homo floresiensis, spesies manusia purba yang hidup sekitar 18.000 tahun yang lalu. Penemuan ini menjadi salah satu penemuan arkeologi terpenting di dunia dan menarik perhatian ilmuwan dari berbagai negara.

Budaya dan Tradisi

Kota Ruteng merupakan pusat kebudayaan masyarakat Manggarai. Kebudayaan ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga seni dan tarian tradisional. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah Caci, sebuah tarian perang tradisional yang melibatkan dua pria yang saling berhadapan dan bertarung dengan cambuk dan perisai. Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk menyelesaikan konflik dan mempererat persaudaraan antarwarga.

Selain itu, masyarakat Manggarai dikenal dengan sistem sosial yang khas, seperti struktur adat "Mbaru Niang" yang merupakan rumah adat berbentuk kerucut. Rumah adat ini tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga sarat dengan makna filosofis dan religius yang mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan leluhur.

Banyak Turis Bikin Onar di Bali, Ketua DPD RI Minta Pihak Terkait Proaktif

Foto: Bali. tajukharian.com - Web/@thejakartapost

Tajukharian.com - Maraknya perilaku tidak terpuji, bahkan aktivitas kriminal dan pelanggaran hukum yang dilakukan wisatawan mancanegara (wisman) di Bali jadi sorotan di media sosial dan platform berita. Terbaru ialah terungkapnya sindikat produsen narkoba, di mana pelakunya bule yang menyalahgunakan visa kunjungan wisata. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan masalah sosial di sektor pariwisata ini bisa menjelma jadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat berat.

Dia mengimbau dengan tegas kepada pihak terkait untuk mengupayakan mitigasi dan proteksi destinasi wisata secara maksimal. "Ini harus menjadi perhatian semua stakeholder pariwisata. Salah satunya kasus wisatawan jadi bandar narkotika di Bali, di mana ini jadi ironi industri pariwisata. Sebab, kasus ini muncul di Bali yang merupakan salah satu ikon pariwisata dunia. Dampak negatif yang ditimbulkannya tentu sangat besar. Pariwisata itu sangat sensitif, ada gangguan sedikit saja bisa langsung berimbas ke mana-mana," kata LaNyalla sebelum menghadiri FGD tentang Kebudayaan di Denpasar, Bali, Selasa (28/5). Sebagai informasi, FGD tersebut rencananya akan dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Mei 2024, di kantor perwakilan DPD RI Provinsi Bali, dengan tema, “Kebudayaan Sebagai Jati Diri Bangsa: Tantangan Global, Ketahanan Budaya dan Pancasila”.

Mantan Ketua KADIN Jatim itu melanjutkan dampak yang ditimbulkan dari perilaku negatif yang menjurus ke tindak kriminal oleh para wisatawan mancanegara di Bali dapat memunculkan perasaan tidak aman pada destinasi wisata. "Dampak jangka panjangnya adalah penurunan indeks kenyamanan dan keamanan destinasi, yang akibatnya dapat menurunkan angka kunjungan wisatawan. Hal buruk lainnya adalah rusaknya citra dan reputasi destinasi wisata Bali," kata LaNyalla sebagaimana dikutip Jpnncom.

Impact negatif berikutnya, tambah LaNyalla, tentunya problem ekonomi.

Jika jumlah wisatawan dari kalangan menegah atas menurun, maka aktivitas ekonomi juga akan terdampak. Karena daya beli turun akibat transaksi dalam jumlah besar juga berkurang. Pada akhirnya yang dirugikan juga Bali dan Indonesia. Senator asal Jawa Timur itu menyarankan agar penguatan keamanan dan pengawasan ditingkatkan. Langkah ini bisa dijalankan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas personel keamanan di destinasi. Sekaligus adanya call center pariwisata. "Penggunaan CCTV secara masif saya rasa mutlak diperlukan. Upaya preventif lainnya adalah pelatihan dan kolaborasi semua stakeholder pariwisata," sambungnya. 

LaNyalla juga meminta kepada pihak terkait juga mengedepankan pendidikan dan menumbuhkan kesadaran. LaNyalla setuju Indonesia harus mengejar target peningkatan jumlah wisman, tetapi, di satu sisi juga mengatur mereka dengan baik. Seperti dilakukan beberapa negara lain. Seperti diketahui, banyak unggahan di media sosial maupun platform media mainstream terkait dengan kelakuan buruk yang dilakukan wisatawan mancanegara. Bahkan, sejumlah netizen menyebut Bali sedang dijajah dan dilecehkan oleh wisman. Mulai dari kelakuan wisman yang ugal-ugalan di jalan, penampilan tak sopan, aksi mesum di tempat terbuka, bahkan mengotori tempat ibadah penduduk Bali.*


Cunca Lega: Air Terjun dengan Panorama Alam yang Memukau di Manggarai, Kepulauan Flores

Foto: Air Terjun Cunca Lega. tajuharian.com - Web/@floresidn

Tajukharian.com - Cunca Lega atau Cunca Tengkulese adalah sebuah air terjun yang terletak di Desa Tengkulese, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai. Nama “Cunca” dalam Bahasa Manggarai berarti air terjun, sementara “Lega” adalah nama dari air terjun ini. Berada pada ketinggian 490 meter di atas permukaan laut, Cunca Lega menawarkan pesona yang menarik baik bagi pengunjung domestik maupun mancanegara. Air terjun ini memiliki dua tingkat dan tingginya mencapai sekitar 25 meter. Dengan lokasi yang dikelilingi oleh panorama alam yang indah, Cunca Lega menjadi tempat yang populer untuk trekking dan menikmati keindahan alam sekitarnya. Jika Anda berkunjung saat musim bajak sawah, Anda bahkan dapat menyaksikan petani membajak sawah menggunakan kerbau di sekitar air terjun ini.

Akses dan Aktivitas Trekking Yang Menantang

Air terjun ini terletak di Desa Tengkulese, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari Ruteng, Anda dapat menggunakan sepeda motor atau mobil menuju kampung Tebo. Jaraknya sekitar 29 km dan waktu tempuh sekitar 1 jam 30 menit. Setelah tiba di Tebo, Anda hanya dapat mencapai Cunca Lega dengan berjalan kaki. Jalur trekking dari Tebo menuju air terjun sekitar 1,1 km dan memakan waktu sekitar 15 menit. .Sebelum pengunjung mencapai air terjun, mereka akan disambut oleh pemandangan alam paripurna, termasuk lahan persawahan berundak yang dibingkai oleh pepohonan hijau di sepanjang jalur sungai.

Cunca Lega berada pada ketinggian 490 meter di atas permukaan laut. Air terjun ini memiliki dua tingkat dan tingginya mencapai sekitar 25 meter. Gemuruh air yang jatuh di titik Cunca menambah pesona alam yang menghiasi lokasi ini. Pengunjung dapat menikmati keindahan air terjun dan merasakan kesegaran airnya.

Aktivitas Trekking, dari desa Tebo, pengunjung hanya dapat mencapai Cunca Lega dengan berjalan kaki. Jalur trekking dari Tebo menuju air terjun sekitar 1,1 km dan memakan waktu sekitar 15 menit. Selama perjalanan, pengunjung akan melewati lahan persawahan yang indah dan diapit oleh pepohonan hijau. Aktivitas trekking ini menambah pengalaman unik bagi para pengunjung.

Di bawah air terjun Cunca Lega terdapat kolam dengan kedalaman sekitar 3 meter dan lingkar sekitar 5 hingga 8 meter. Pengunjung dapat berenang sejenak dan meremajakan tubuh setelah perjalanan yang panjang untuk melihat keindahan alam Flores.

Jalur trekking dari desa Tebo menuju air terjun sekitar 1,1 km dan memakan waktu sekitar 15 menit. Selama perjalanan, Anda akan melewati lahan persawahan yang indah dan diapit oleh pepohonan hijau. Jalur ini relatif mudah dan cocok untuk pengunjung dengan tingkat kebugaran yang sedang. Meskipun jalur trekking relatif pendek, tetap perhatikan keselamatan Anda. Pastikan Anda memakai alas kaki yang nyaman dan sesuai untuk berjalan di alam terbuka. Selalu ikuti petunjuk dan perhatikan tanda-tanda keamanan yang ada di sekitar jalur trekking. Periksa kondisi cuaca sebelum berangkat. Musim hujan dapat membuat jalur menjadi lebih licin, sementara musim kemarau mungkin membuat air terjun kurang mengalir. Pilih waktu yang sesuai untuk perjalanan Anda. Bawa air minum, topi, dan perlengkapan lain yang diperlukan. Juga, pastikan Anda membawa kamera untuk mengabadikan momen indah selama perjalanan menuju Cunca Lega.

Keindahan Alam yang Mengagumkan

Air terjun Cunca Lega memiliki ketinggian sekitar 30 meter, dengan aliran air yang jernih dan segar. Air terjun ini terletak di tengah hutan yang lebat, memberikan kesan alami dan sejuk bagi siapa saja yang mengunjunginya. Di sekitar air terjun, terdapat kolam alami yang terbentuk dari aliran air, yang menjadi tempat favorit bagi pengunjung untuk berenang atau sekadar merendam kaki sambil menikmati keindahan alam sekitarnya.

Kawasan sekitar Cunca Lega dihiasi dengan pepohonan hijau yang rimbun, serta flora dan fauna yang beragam. Burung-burung berkicau riang menambah suasana damai dan menenangkan, seakan-akan mengajak pengunjung untuk sejenak melupakan hiruk-pikuk kehidupan kota. Selain itu, keindahan batuan dan tebing-tebing yang mengelilingi air terjun semakin menambah pesona tempat ini.

Bagi masyarakat lokal, Cunca Lega bukan hanya sekadar objek wisata, tetapi juga memiliki nilai budaya dan ekologi yang tinggi. Masyarakat setempat masih menjaga tradisi turun-temurun dalam merawat dan melestarikan lingkungan sekitar air terjun. Mereka percaya bahwa menjaga kelestarian alam adalah bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Potensi Wisata dan Tantangan

Sebagai destinasi wisata, Cunca Lega memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Keindahan alamnya yang masih alami dan asri merupakan daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang mencari pengalaman wisata alam yang autentik. Dengan promosi yang tepat, Cunca Lega bisa menjadi salah satu destinasi unggulan di Nusa Tenggara Timur yang mampu meningkatkanperekonomian lokal melalui sektor pariwisata.

Namun, pengembangan wisata di Cunca Lega juga menghadapi beberapa tantangan. Infrastruktur yang masih minim, seperti akses jalan yang sulit dan fasilitas umum yang terbatas, menjadi kendala utama dalam menarik lebih banyak wisatawan. Selain itu, peningkatan jumlah pengunjung juga berpotensi mengancam kelestarian alam jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan yang berkelanjutan dan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, dan pelaku industri pariwisata.

Kampung Bena: Jejak Warisan Budaya Megalitikum di Kepulauan Flores

Foto: Kampung Bena. tajukharian.com - Web/@blogspot

Tajukharian.com - Kampung Bena, sebuah desa adat yang terletak di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu situs budaya megalitikum yang masih lestari hingga kini. Kampung ini menyimpan kekayaan budaya dan tradisi yang tak ternilai harganya, menawarkan jendela ke masa lalu yang menunjukkan kehidupan nenek moyang masyarakat Flores. Artikel ini akan mengeksplorasi sejarah, budaya, dan kehidupan sehari-hari di Kampung Bena, serta pentingnya menjaga warisan ini bagi generasi mendatang.

Sejarah dan Asal Usul

Kampung Bena diperkirakan telah berdiri selama lebih dari 1.200 tahun. Menurut cerita turun-temurun yang disampaikan secara lisan, desa ini didirikan oleh leluhur masyarakat setempat yang berasal dari suku Ngada. Nama Bena sendiri diyakini berasal dari kata "Bea," yang berarti tanah atau tempat. Kampung ini terletak di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, di lereng Gunung Inerie, yang memberikan pemandangan spektakuler dan sekaligus lingkungan yang strategis untuk mempertahankan diri dari ancaman eksternal.

Struktur dan Arsitektur

Salah satu daya tarik utama Kampung Bena adalah arsitekturnya yang khas. Rumah-rumah tradisional, yang dikenal sebagai "sao," dibangun dengan bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan alang-alang. Rumah-rumah ini memiliki atap tinggi berbentuk kerucut yang disebut "tubu," yang melambangkan hubungan antara manusia dan leluhur mereka. Di tengah kampung, terdapat lapangan upacara yang disebut "bhaga," tempat dilaksanakannya berbagai ritual adat.

Di sekitar lapangan ini, berdiri menhir dan dolmen, batu-batu besar yang merupakan ciri khas budaya megalitikum. Menhir digunakan sebagai tugu peringatan bagi leluhur, sementara dolmen berfungsi sebagai altar tempat persembahan kepada roh-roh nenek moyang. Keberadaan struktur-struktur megalitikum ini menunjukkan betapa pentingnya penghormatan kepada leluhur dalam budaya masyarakat Bena.

Kehidupan Sehari-hari dan Tradisi

Masyarakat Bena hidup dengan mengikuti adat istiadat yang telah diwariskan secara turun-temurun. Kegiatan sehari-hari mereka banyak yang berkaitan dengan pertanian, terutama menanam jagung dan ubi jalar, yang menjadi makanan pokok. Selain itu, tenun ikat juga menjadi salah satu kegiatan utama, di mana kain-kain tenun yang indah dihasilkan dengan teknik yang rumit dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Ritual-ritual adat memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Bena. Beberapa upacara penting termasuk "Reba," sebuah pesta tahunan yang diadakan untuk merayakan tahun baru adat, serta upacara "Watu," yang melibatkan pemindahan dan penempatan batu megalitikum baru sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Ritual-ritual ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat tetapi juga menjaga hubungan spiritual dengan alam dan leluhur mereka.

Pentingnya Pelestarian

Pelestarian Kampung Bena dan warisannya memiliki arti yang sangat penting, tidak hanya bagi masyarakat setempat tetapi juga bagi dunia secara keseluruhan. Kampung ini merupakan salah satu contoh hidup dari peradaban megalitikum yang masih bertahan di era modern, menawarkan wawasan berharga tentang kehidupan dan kepercayaan nenek moyang kita.

Namun, Kampung Bena menghadapi tantangan dalam pelestariannya, termasuk tekanan dari perkembangan modernisasi dan pariwisata yang tidak terkendali. Oleh karena itu, upaya pelestarian harus dilakukan dengan melibatkan masyarakat setempat dan menerapkan kebijakan yang berkelanjutan, memastikan bahwa warisan budaya ini tetap hidup dan relevan bagi generasi mendatang.

Danau Kelimutu: Keajaiban Alam di Puncak Ende Kepulauan Flores

Foto: Kelimutu. tajukharian.com - Web/@brobali

Tajukharian.com - Indonesia, negara kepulauan dengan ribuan pulau, menyimpan berbagai keajaiban alam yang menakjubkan. Salah satu dari keajaiban tersebut adalah Danau Kelimutu, yang terletak di puncak Gunung Kelimutu di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Danau ini terkenal bukan hanya karena keindahannya, tetapi juga karena fenomena alamnya yang unik: tiga danau dengan warna air yang berbeda-beda dan selalu berubah-ubah.

Keunikan dan Fenomena Alam

Danau Kelimutu terdiri dari tiga danau yang masing-masing memiliki nama dan karakteristik yang berbeda. Tiwu Ata Mbupu adalah danau yang berwarna biru atau hijau tua, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai biasanya berwarna hijau toska atau hijau muda, dan Tiwu Ata Polo sering kali berwarna merah atau coklat. Perubahan warna air di danau-danau ini disebabkan oleh kandungan mineral, reaksi kimia di dasar danau, serta faktor mikrobiologi.

Fenomena perubahan warna ini menjadikan Danau Kelimutu sebagai salah satu destinasi wisata alam yang unik di dunia. Wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang untuk menyaksikan keajaiban ini, berharap dapat melihat perubahan warna yang terjadi. Pemandangan matahari terbit di puncak Gunung Kelimutu, dengan latar belakang tiga danau berwarna-warni, adalah momen yang tak terlupakan bagi siapa pun yang menyaksikannya.

Legenda dan Kepercayaan Lokal

Danau Kelimutu juga sarat dengan nilai budaya dan spiritual bagi masyarakat lokal. Menurut kepercayaan penduduk setempat, danau-danau ini merupakan tempat bersemayamnya arwah-arwah leluhur. Tiwu Ata Mbupu diyakini sebagai tempat berkumpulnya arwah orang tua atau orang yang bijak, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai adalah tempat arwah muda-mudi, dan Tiwu Ata Polo adalah tempat arwah orang yang berbuat jahat selama hidupnya.

Kepercayaan ini menambah nilai mistis dan sakral dari Danau Kelimutu, menjadikannya bukan hanya objek wisata alam, tetapi juga situs budaya yang dihormati. Setiap tahun, masyarakat setempat mengadakan upacara adat untuk menghormati arwah leluhur di sekitar danau, mempersembahkan sesajen dan doa.

Upaya Konservasi dan Pariwisata Berkelanjutan

Dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang datang, tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga kelestarian lingkungan Danau Kelimutu. Pemerintah setempat dan pengelola Taman Nasional Kelimutu telah mengambil berbagai langkah konservasi untuk memastikan bahwa keindahan dan keunikan danau ini tetap terjaga. Beberapa langkah tersebut termasuk pembatasan jumlah pengunjung, pembangunan fasilitas wisata yang ramah lingkungan, serta edukasi bagi wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam.

Pariwisata berkelanjutan menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan antara eksploitasi wisata dan konservasi alam. Penduduk lokal juga dilibatkan dalam upaya konservasi ini, sehingga mereka tidak hanya menjadi penerima manfaat dari pariwisata, tetapi juga menjadi penjaga warisan alam yang berharga ini.

Wae Rebo: Desa Tradisional di Tengah Hutan di Kepulauan Flores

Foto: Wae Rebo. tajukharian.com - Web/@travelspromo

Tajukharian.com - Wae Rebo adalah desa adat yang terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut di pegunungan Flores, Nusa Tenggara Timur. Desa ini terkenal karena keindahan alamnya yang menakjubkan, serta keunikan budaya dan arsitektur rumah tradisionalnya yang disebut Mbaru Niang. Wae Rebo sering disebut sebagai desa di atas awan karena lokasinya yang terpencil dan dikelilingi oleh hutan lebat. Dalam esai ini, kita akan menjelajahi sejarah, budaya, dan keindahan alam Wae Rebo serta tantangan yang dihadapinya.

Sejarah dan Budaya

Wae Rebo didirikan oleh nenek moyang suku Manggarai yang datang dari Minangkabau, Sumatera Barat. Desa ini diperkirakan telah ada selama lebih dari seratus tahun. Salah satu daya tarik utama Wae Rebo adalah Mbaru Niang, rumah adat berbentuk kerucut yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu, kayu, dan ijuk. Mbaru Niang terdiri dari lima tingkat, masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, mulai dari tempat tinggal hingga tempat penyimpanan hasil pertanian.

Budaya di Wae Rebo masih sangat kental dengan adat istiadat dan tradisi leluhur. Upacara adat, seperti pesta panen dan ritual syukur, masih dilakukan secara rutin oleh masyarakat desa. Sistem kepercayaan masyarakat Wae Rebo juga sangat terikat dengan alam sekitar, mereka percaya bahwa roh leluhur tinggal di gunung dan hutan sekitar desa.

Keindahan Alam

Keindahan alam Wae Rebo tidak hanya terlihat dari desa itu sendiri, tetapi juga dari perjalanan menuju ke sana. Untuk mencapai Wae Rebo, pengunjung harus melakukan perjalanan kaki selama sekitar 4-5 jam dari desa terakhir yang bisa dijangkau kendaraan, yaitu Desa Denge. Perjalanan ini menawarkan pemandangan hutan tropis yang lebat, sungai-sungai jernih, dan pegunungan yang megah.

Desa Wae Rebo dikelilingi oleh hutan yang masih alami dan menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Udara di sini sangat bersih dan segar, jauh dari polusi perkotaan. Selain itu, pemandangan matahari terbit dan terbenam dari Wae Rebo sangat memukau dan menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh para pengunjung.

Tantangan dan Pelestarian

Meski memiliki keindahan dan keunikan yang luar biasa, Wae Rebo juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah aksesibilitas yang sulit, yang membuat pengembangan infrastruktur menjadi terbatas. Meskipun demikian, tantangan ini juga menjadi berkah terselubung karena membantu melestarikan keaslian desa dari modernisasi yang terlalu cepat.

Tantangan lainnya adalah menjaga kelestarian budaya dan lingkungan di tengah arus wisatawan yang semakin meningkat. Masyarakat Wae Rebo telah menyadari pentingnya pelestarian budaya dan alam mereka. Mereka bekerja sama dengan berbagai organisasi dan pemerintah setempat untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Salah satu langkah penting yang diambil adalah membatasi jumlah wisatawan yang dapat berkunjung setiap harinya untuk mencegah kerusakan lingkungan dan menjaga kenyamanan hidup masyarakat setempat. 

Prihatin dengan Penggerudukan Doa Rosario di Tanggerang Selatan, Pastor Katolik Kirim Surat Cinta ke Menteri Agama

Foto: Pastor Tuan Kopong. tajukharian.com

Tajukharian.com - Merespon kasus yang tengah viral terkait penggerudukan dan penganiayaan terhadap mahasiswa Katolik di Tanggerang Selatan yang sedang berdoa Rosario, seorang Pastor Katolik mengirimkan surat cinta kepada menteri agama Republik Indonesia, berikut isi lengkap surat yang dikirimkan Pastor Tuan Kopong, Msf

Surat Cinta Untuk Pak Menteri Agama RI: Ijinkan Kami Umat Katolik Berdoa, Kami Juga Anak Republik Ini!

Semoga pak Menteri Agama RI: Bapak Yaqut Cholil Qoumas sudah mendengar dan mengetahui serta mengambil tindakan tegas atas peristiwa penggerudukan oknum masyarakat terhadap beberapa mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) di Tangerang Selatan yang sedang melaksanakan kegiatan doa rosario di salah satu kontrakan pada tanggal 05-Mei, 2024. 

Doa rosario adalah kebiasaan umat Katolik di seluruh dunia untuk memberikan penghormatan kepada Bunda kami Bunda Maria. Bahwa doa rosario ini bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun karena ini merupakan bentuk devosi kepada Bunda Maria yang kami imani sebagai Bunda Allah dan Bunda yang dikandung tanpa dosa. Dan perlu diketahui bahwa Bulan Mei bagi Gereja Katolik seluruh dunia menjadi Bulan Maria, bulan dimana kami memberikan penghormatan kepada Bunda Maria yang salah satunya melalui doa rosario.

Supaya Pak Menteri dan oknum kaum intoleran bisa mengetahui alasan mengapa para mahasiswa Katolik melaksanakan doa rosario pada bulan Mei, saya memaparkan sejarah singkat Bulan Mei ditetapkan sebagai bulan Maria.

Pada tahun 1809, Paus Pius VII ditangkap oleh para serdadu Napoleon, dan dipenjara. Di dalam penjara, Paus memohon dukungan doa Bunda Maria, agar ia dapat dibebaskan dari penjara. Paus berjanji bahwa jika ia dibebaskan, maka ia akan mendedikasikan perayaan untuk menghormati Bunda Maria. Lima tahun kemudian, pada tanggal 24 Mei, Bapa Paus dibebaskan, dan ia dapat kembali ke Roma. Tahun berikutnya ia mengumumkan hari perayaan Bunda Maria, Penolong umat Kristen. Demikianlah devosi kepada Bunda Maria semakin dikenal, dan ketika Paus Pius IX mengumumkan dogma “Immaculate Conception/ Bunda Maria yang dikandung tidak bernoda” pada tahun 1854, devosi bulan Mei sebagai bulan Maria telah dikenal oleh Gereja universal.

Paus Paulus VI dalam surat ensikliknya, the Month of Mary mengatakan, “Bulan Mei adalah bulan di mana devosi umat beriman didedikasikan kepada Bunda Maria yang terberkati,” dan bulan Mei adalah kesempatan untuk “penghormatan iman dan kasih yang diberikan oleh umat Katolik di setiap bagian dunia kepada Sang Ratu Surga. Sepanjang bulan ini, umat Kristen, baik di gereja maupun secara pribadi di rumah, mempersembahkan penghormatan dan doa dengan penuh kasih kepada Maria dari hati mereka. Pada bulan ini, rahmat Tuhan turun atas kita dalam kelimpahan.” (Paus Paulus VI, the Month of May, 1).

Sebagai bentuk penghormatan kami kepada Bunda Maria, maka kami memberikan penghormatan itu dalam bentuk doa yang tidak mengganggu siapapun. Kalau alasan karena pelaksanaannya bukan di gereja atau kapel, lalu bagaimana dengan kegiatan keagamaan saudara-saudari umat Islam yang juga sering dilaksanakan di rumah? Bahkan doa untuk mereka yang meninggal duniapun saudara-saudari kita umat Islam melaksanakannya di rumah. Apa karena alasan mayoritas sehingga bisa dengan sesuka hati melaksanakan kegiatan kegamaan di manapun sedang kami karena alasan minoritas terus dipersulit dan selalu mendapatkan tindakan intoleran dari mereka?

Bahkan untuk resepsi perkawinan, jalan umum harus ditutup bagi para pengguna jalan dan diarahkan untuk mengambil jalan lain tanpa pernah ada protes dan penggerudukan. Tapi ketika doa yang adalah ungkapan iman dan komunikasi dengan Tuhan (bdk. 1 Tes 5:17-18) tanpa mengganggu siapapun selalu mendapatkan protes dan dipersulit yang ketika dilaporkan ke pihak berwajib selalu berakhir dengan permohonan maaf dan bahasa yang selalu muncul adalah kesalahan komunikasi.

Doa rosario sebagaimana yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa Katolik tersebut juga mengungkapkan iman akan kehadiran Kristus di tengah-tengah mereka yang semakin memperkuat kebersamaan mereka sebagai sesama umat Katolik (bdk. Mat 18:20). Maka tidak pernah ada niat lain untuk mengganggu orang lain selain untuk memperkuat iman satu sama lain termasuk juga meneladan spiritualitas Bunda Maria.

Maka terhadap tindakan intoleran yang dialami oleh adik-adik mahasiswa Katolik Universitas Pamulang saya secara pribadi dan atas nama pribadi menyatakan:

1. Mengutuk dan menolak tegas tindakan intoleran tersebut, karena tindakan intoleran tersebut mencerminkan kegagalan oknum intoleran dalam beriman dan beragama serta tidak menjunjung nilai persatuan dalam kemajemukan.

2. Meminta kepada pak Menteri dan pihak yang berwenang untuk segera mencabut SKB Dua Menteri yang selama ini bukannya menciptakan persatuan dan toleransi melainkan menjadi senjata kaum intoleran untuk melakukan tindakan intoleran dalam bentuk apapun.

3. Pihak berwenang agar jujur dan tegas dalam menindak pelaku intoleran tanpa menjadikan permohonan maaf dan miss komunikasi sebagai alasan untuk menyelesaikan masalah intoleransi karena tidak memberikan efek jera. Bahwa saling memaafkan itu penting namun penegakan hukum yang adil dan transparan menjadi benteng dalam menegakkan keadilan bagi semua masyarakat Indonesia.

3. Kami umat Katolik juga adalah putera dan puteri Republik Indonesia yang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Maka hilangkan bentuk diskriminasi atas nama mayoritas dan minoritas!

4. Ijinkan kami berdoa, karena agama Katolik juga diakui oleh negara maka berhak mendapatkan perlindungan dan pengakuan hukum yang adil dan bijaksana!

Demikian surat cinta saya untuk Pak Menteri Agama RI dan juga oknum kaum intoleran sebagai bentuk kecintaan saya pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan bukan semata karena adik-adik mahasiswa Katolik mendapatkan perlakuan intoleran.

Manila: 06-Mei, 2024

Tuan Kopong msf

Type and hit Enter to search

Close