UPDATE

Mau dapat Beasiswa? Kuliah di Universitas PGRI Delta Sidoarjo saja

Foto: tajukharian.com-web/@universitaspgridelta.ac.id

Tajukharian.com- Universitas PGRI Delta Sidoarjo (UNIPDA) adalah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelumnya dikenal sebagai STKIP PGRI Sidoarjo, institusi ini resmi berubah status menjadi universitas pada 31 Januari 2024, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 146/E/O/2024.

UNIPDA berkomitmen dalam mencetak lulusan yang unggul, profesional, dan siap bersaing di dunia kerja. Kampus ini memiliki berbagai program studi berkualitas dengan tenaga pengajar yang kompeten dan fasilitas pendukung yang memadai.

UNIPDA menawarkan delapan program studi yang terdiri dari:

Program Sarjana (S1):

Pendidikan Bahasa Inggris

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pendidikan Matematika

Pendidikan Sejarah

Informatika

Sistem Informasi

Statistika

Program Magister (S2):

Pendidikan Bahasa Inggris

Menariknya, selain biaya yang terjangkau, khusus program magister, Anda bisa kuliah sambil bekerja.

Fasilitas yang ditawarkan cukup memadai yakin tersedia ruang kelas yang nyaman, mushola, lapangan parkir yang luas, serta layanan wifi yang mendukung proses belajar.

Selain itu, tersedia perpustakaan yang dapat membantu pembelajaran juga Dosen serta Tenaga Pendidik yang berkualitas dari lulusan S2 hingga S3. 

Universitas PGRI Delta Sidoarjo juga menyediakan beberapa beasiswa bagi yang kurang mampu dan berprestasi diantaranya: KIP - Kuliah, Beasiswa Prestasi, dan Beasiswa Hafidz Qur'an. Bagi yang mau kuliah sambil kerja bisa mengambil kelas pagi ataupun sore sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pada masing-masing program studi.

Kampus ini beralamat di Jl. Raya Kemiri, Kemiri, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, 61234.

Bergabunglah bersama Universitas PGRI Delta Sidoarjo! Raih masa depan cerah dengan pendidikan berkualitas!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dan kegiatan kampus, Anda dapat mengunjungi situs resmi UNIPDA di universitaspgridelta.ac.id atau dapat hubungi kontak dibawah ini:

Nara hubung; 085785625956 (Bu Iis) atau 089687475996 (Bu Yusi)

Penyusunan Soal UAJ Tingkat SMK Rayon 1 Mabar Berjalan Lancar

Dokpri: Para Guru dari 6 Sekolah yang terlibat

Tajukharian.com - Kegiatan penyusunan soal Ujian Akhir Jenjang (UAJ) bagi siswa kelas XII di tingkat SMK Rayon 1 Manggarai Barat sudah dilaksanakan dengan baik. Acara yang berlangsung di SMKN 1 Welak ini melibatkan enam sekolah anggota Rayon 1, yakni SMKN 1 Welak, SMKN 1 Lembor Selatan, SMKN 2 Welak, SMK Sta. Theresia Nangalili, SMKN 1 Macang Pacar, dan SMKN 1 Kuwus.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari (13-15 Februari 2025) ini berjalan dengan lancar dan sukses. Seluruh guru dari enam sekolah yang terlibat berpartisipasi aktif, berkolaborasi dan bekerja sama dalam menyusun soal-soal ujian yang berkualitas.

Kepala SMKN 1 Welak, selaku tuan rumah penyelenggara kegiatan, menyampaikan rasa senang dan apresiasinya terhadap kolaborasi yang terjalin antar guru. Beliau mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menyusun soal, tetapi juga menjadi wadah bagi para pendidik untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka.

"Kami sangat senang melihat antusiasme dan kerjasama yang baik dari semua guru yang terlibat. Kegiatan ini adalah kesempatan yang baik bagi kita semua untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam penyusunan soal. Selain untuk menyusun soal ujian, kegiatan ini juga menjadi ruang belajar bagi insan pendidik untuk terus mengasah kompetensinya" ujarnya.

Beberapa guru juga menyampaikan pesan dan kesan mereka terhadap kegiatan ini. Bapak Silvester Cambunada, guru Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dari SMKN 1 Kuwus, mengatakan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami bisa belajar banyak tentang teknik penyusunan soal ujian yang berkualitas dan sesuai standar. Selain itu, kami juga bisa bertukar pikiran dengan guru-guru dari sekolah lain dengan suasana kekeluargaan dan saling mendukung yang tentunya memperkaya pengalaman bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini."

Senada dengan Pak Silvester, Hendrikus Yowanto Gana, guru Bahasa Indonesia dari SMKN 1 Lembor Selatan, juga mengungkapkan rasa bangganya setelah mengikuti kegiatan ini.

"Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) di SMKN 1 Welak dalam rangka menyusun soal Ujian Akhir Jenjang (UAJ) merupakan upaya kolaboratif yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui diskusi dan kerja sama, para guru dapat berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi pembelajaran yang efektif. Proses ini tidak hanya membantu dalam menghasilkan soal UAJ yang berkualitas dan sesuai standar, tetapi juga memperkuat profesionalisme dan kompetensi guru.” Ungkapnya.

“Kami berterimakasih untuk tuan rumah SMKN I Welak dan seluruh panitia yang sudah berupaya dan bekerja keras selama 3 hari untuk menyukseskan MGMP penyusunan soal UAJ Tingakat SMK Rayon 1, dikhususkan ibu-ibu dikomsunsi terimakasih banyak, menu enak dan juga kopinya selalu on time.” lanjutnya lagi dengan senyum semringah.

Dalam kegiatan ini, empat dokumen penting berhasil disusun, yaitu POS UAJ (Prosedur Operasional Standar Ujian Akhir Jenjang), Kisi-kisi soal, Paket Soal, dan Kartu Soal. Dokumen-dokumen ini nantinya akan dikirim ke tingkat Kabupaten untuk dilakukan Validasi berjenjang agar menghasilkan soal yang benar-benar berkualitas dan siap pakai.

Universitas PGRI Delta Sidoarjo Solusi Kuliah Bisa Sambil Kerja, Ada Program S2 Bahasa Inggris

Foto: Pamflet MPBI Unipda. tajukharian.com
Tajukharian.com - Universitas PGRI Delta Sidoarjo adalah perguruan tinggi LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) swasta satu-satunya di Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia. Didirikan pada 11 Desember 1990, universitas ini bernaung di bawah Yayasan Persatuan Guru Republik Indonesia (YPLP-PT PGRI) Sidoarjo. Awalnya bernama STKIP PGRI Sidoarjo, yang berdiri sejak tahun 1990 melalui SK Kementerian Pendidikan No. 167 pada tanggal 11 Desember 1990. Pada tanggal 31 Januari 2024, STKIP PGRI Sidoarjo resmi berubah bentuk menjadi Universitas PGRI Delta Sidoarjo sesuai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 146/E/0/2024.

Universitas PGRI Delta Sidoarjo memiliki beberapa Program Studi Sarjana (S1) yang telah terakreditasi dan memiliki izin penyelenggaraan pendidikan dari KEMENRISTEKDIKTI. Berikut adalah beberapa program studi yang ada:

S1 Pendidikan Bahasa Inggris

S1 Pendidikan Sejarah (dulunya, Pendidikan IPS)

S1 Pendidikan Matematika

S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

S1 Teknik Informatika (baru dibuka)

S1 Sistem Informasi (baru dibuka)

S1 Statistika (baru dibuka)

Universitas PGRI Delta Sidoarjo juga menyediakan beberapa beasiswa bagi yang kurang mampu dan berprestasi diantaranya: KIP - Kuliah, Beasiswa Prestasi, dan Beasiswa Hafidz Qur'an. Bagi yang mau kuliah sambil kerja bisa mengambil kelas pagi ataupun sore sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku pada masing-masing program studi.

Selain itu, saat ini juga terdapat Magister Prodi Bahasa Inggris (S2). Universitas PGRI Delta Sidoarjo berkomitmen untuk terus berkembang dan memberikan pendidikan berkualitas dengan dukungan tenaga dosen yang berpengalaman dan berkualifikasi. Berikut ini urain singkat tentang Profil Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas PGRI Delta Sidoarjo

Magister Pendidikan Bahasa Inggris (MPBI) Universitas PGRI Delta (UNIPDA) Sidoarjo membuka pendaftaran sejak 2016. Digawangi dua professor dan banyak doktor, MPBI Unipda mampu mempertahankan kualitas pembelajaran dan kuantitas mahasiswanya. MPBI Unipda mampu bersaing karena memiliki beberapa keunggulan. 

Pertama, kuliah dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu dimana para pekerja tidak perlu repot mengatur atau membagi jadwal kerja dan kuliah. 

Kedua, pembelajaran dilaksanakan secara hybrid yakni perpaduan online dan offline mengingat beberapa mahasiswa berasal dari luar daerah dan luar pulau. Kelas offline-nya nyaman, kelas online-nya aman dan selalu direkam. 

Ketiga, pembelajaran berbasis outcome dan menyenangkan. Setiap mata kuliah pasti menghasilkan satu projek baik artikel, hasil karya berupa video atau media, atau kegiatan berupa seminar yang mengakomodir kreativitas dan inovasi mahasiswa. Ini penting sebagai tolok ukur Capaian Pembelajaran Mata Kuliah dan Prodi. 

Keempat, konsistensi penggunaan Bahasa Inggris di dalam maupun di luar kelas. Ini penting karena di samping penguasaan materi, English practice masih terus dibutuhkan karena di level mahasiswa S2 kadang tidak mudah mencari patner atau komunitas berbahasa Inggris. 

Yang kelima, biaya yang terjangkau. Hanya dengan 28 juta dengan model pembayaran yang fleksibel, mahasiswa bisa menikmati bangku kuliah dengan nyaman. 

Yang terakhir adalah layanan yang optimal dari tendik dan dosen. Meski hari belajar hanya Jumat dan Sabtu namun pelayanan dibuka setiap hari. Dosen-dosennya professional dan ramah, dosen tamu dari PT dan instansi lain juga kerap didatangkan dalam kuliah-kuliah umum. 

Nah, mari bergabung bersama kami, MPBI Unipda Sidoarjo. 

PIC. 081216086977 (Laila)

Untuk informasi pendaftaran program Sarjana tahun ajaran 2024/2025 silahkan hubungi kontak dibawah ini:

Nara hubung; 085785625956 (Bu Iis) atau 089687475996 (Bu Yusi)

Pesona Ruteng: Kota Eropa Diatas Awan Bersuhu Dingin, Geneva van Flores Layak Dikunjungi Wisatawan

Foto: Kota Ruteng. tajukharian.com - Web/@kaskus
Tajukharian.com - Ruteng adalah sebuah kota kecil yang terletak di Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai, Ruteng dikenal dengan keindahan alamnya, budaya yang kaya, dan sejarah yang panjang. Kota ini berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, yang membuatnya memiliki iklim sejuk dan nyaman sepanjang tahun. Ruteng juga sering dijuluki sebagai "Kota di atas awan" karena kabut yang sering menyelimuti kota ini pada pagi dan sore hari.

Sejarah dan Pesona

Di tengah perbukitan yang hijau dan udara yang sejuk, terhampar Kota Ruteng, sebuah permata tersembunyi di Pulau Flores. Kota ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga karena sejarahnya yang panjang dan unik. Ruteng merupakan ibu kota Kabupaten Manggarai dan telah menjadi pusat pemerintahan sejak zaman kolonial Belanda.

Sejarah Ruteng dimulai dari Todo-Pongkor, yang merupakan awal pendirian wilayah administrasi kolonialisme Belanda di Manggarai. Kota ini telah berkembang menjadi salah satu kota metropolitan terbesar di Manggarai Raya, dengan sejarah yang disebut-sebut sebagai yang paling unik di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Selain sejarahnya, Ruteng juga terkenal dengan julukan "Kota 1000 Gereja" karena memiliki banyak biara dan gereja Katolik, yang mencerminkan kekayaan tradisi dan budaya religius masyarakat setempat. Keberadaan gereja-gereja ini menambah keunikan arsitektur kota dan menjadi saksi bisu perkembangan komunitas Katolik di daerah ini.

Kota ini juga dikenal sebagai "Kepingan Surga yang Jatuh ke Bumi," sebuah julukan yang menggambarkan betapa indahnya Ruteng. Dengan luas sekitar 72,64 km², kota ini menawarkan pemandangan alam yang indah dengan desain bangunan yang unik dan harmonis dengan lingkungan sekitar.

Dalam secuil catatan sejarah, Ruteng dianggap sebagai kota klasik yang menyimpan banyak cerita. Meskipun sejarahnya kurang mendapat perhatian, kota ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh kota lain di Nusa Tenggara Timur, bahkan di Indonesia.

Kota Ruteng, dengan semua pesona dan sejarahnya, terus berdiri sebagai saksi atas perjalanan waktu dan peradaban di Pulau Flores. Kota ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya dan sejarah yang membuatnya layak untuk dikunjungi dan diapresiasi.

Keindahan Alam

Ruteng dikelilingi oleh perbukitan hijau, persawahan yang luas, serta pegunungan yang megah. Salah satu pemandangan alam yang paling terkenal adalah Sawah Lodok di Cancar, yang memiliki pola lingkaran unik menyerupai sarang laba-laba. Sawah ini bukan hanya menarik secara visual, tetapi juga mencerminkan keahlian dan tradisi pertanian masyarakat Manggarai yang telah berlangsung selama berabad-abad.

Selain itu, Ruteng juga dekat dengan destinasi wisata alam lainnya seperti Gua Liang Bua, yang merupakan situs arkeologi penting. Di gua ini, para arkeolog menemukan fosil Homo floresiensis, spesies manusia purba yang hidup sekitar 18.000 tahun yang lalu. Penemuan ini menjadi salah satu penemuan arkeologi terpenting di dunia dan menarik perhatian ilmuwan dari berbagai negara.

Budaya dan Tradisi

Kota Ruteng merupakan pusat kebudayaan masyarakat Manggarai. Kebudayaan ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari bahasa, adat istiadat, hingga seni dan tarian tradisional. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah Caci, sebuah tarian perang tradisional yang melibatkan dua pria yang saling berhadapan dan bertarung dengan cambuk dan perisai. Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana untuk menyelesaikan konflik dan mempererat persaudaraan antarwarga.

Selain itu, masyarakat Manggarai dikenal dengan sistem sosial yang khas, seperti struktur adat "Mbaru Niang" yang merupakan rumah adat berbentuk kerucut. Rumah adat ini tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga sarat dengan makna filosofis dan religius yang mencerminkan hubungan harmonis antara manusia, alam, dan leluhur.

Bunda Maria Tetap Perawan adalah Kehendak Allah dan Bukan Logika Manusia

Foto: Romo Tuan Kopong. tajukharian.com 
Menjawab Tuduhan Sesat keperawanan Maria dan Memiliki Anak Lain Selain Yesus
Tajukharian.com - Ketika umat Katolik memanggil Maria sebagai Perawan yang diberkati, artinya yang dimaksud bahwa bukan hanya sebelum melahirkan Yesus, Maria tidak pernah melakukan hubungan seksual, melainkan memang Maria tidak pernah melakukan hubungan seksual dalam seluruh perjalanan hidupnya. Dia tetap perawan sepanjang hidupnya.

Kata “sampai” (until) dalam Injil Matius 1:25 yang mengatakan bahwa Maria tidak melakukan hubungan dengan suaminya sampai ia melahirkan Yesus tidak bisa diterjemahkan dan ditafsirkan secara harafiah seakan-akan setelah melahirkan Yesus, Maria berhubungan dengan suaminya.

Kata “sampai” (until) dalam ayat diatas tidak selalu menyiratkan kondisi sebaliknya. Dalam 2Samuel 6:23 misalnya dikatakan bahwa Mikhal binti Saul tidak mendapat anak sampai hari matinya. Itu tidak berarti bahwa ia memiliki anak setelah ia meninggal. Demikian juga dalam 1Korintus 15:25 yang mengatakan bahwa Kristus harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Artinya Kristus akan tetap memerintah(meraja) meskipun semua musuh sudah dikalahkan-Nya.

Maka dari ayat Injil Matius diatas sebenarnya sangat sederhana untuk dipahami bahwa Yesus memang sungguh lahir dari seorang perawan dan Maria tetap perawan selamanya meskipun sudah melahirkan Yesus.

Beberapa kelompok dari komunitas lain juga mengatakan bahwa Tuhan memiliki saudara-saudari dengan mendasarkan penafsiran mereka dari Injil Matius 13:55-56; “Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? 

Tetapi jangan lupa dan patut diperhatikan bahwa Maria memanggil Yosep sebagai ayah atau bapak dari Yesus (Luk 2:48) meskipun Yosep bukan ayah bilogis Yesus. Ini berarti juga menegaskan bahwa para saudara dan saudari Yesus tidak harus memiliki hubungan bilogis dengan Yesus sebagai saudara dan saudari mereka atau Maria sebagai ibu mereka.

Kata “saudara (saudari) atau yang diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “brethern” yang merupakan terjemahan dari kata Yunani, juga digunakan oleh Kitab Suci untuk menunjukan hubungan sebagai “sepupu dan keponakan.” Sebenarnya Injil Matius menerangkan Yakobus dan Yosep sebagai anak dari perempuan lain yang bernama Maria (Mat 27:56).

Sedangkan Injil Markus menerangkan Yesus sebagai “anak” Maria daripada “seorang anak” dari Maria. Di sini jelas bahwa kalau Injil Markus menjelaskan bahwa Yesus adalah anak Maria maka hanya Yesus sendiri sebagai anak Maria. Sebaliknya jika menggunakan kata Yesus adalah seorang anak dari Maria, artinya masih ada anak-anak lain Maria selain Yesus (Mrk 6:3).

Maka dari itu, kita bisa menyimpulkan bahwa para saudara dan saudari Yesus adalah kerabat dalam arti luas, tegasnya para sepupu Yesus. Ini bisa dijelaskan mengapa orang sekampung Yesus mengatakan Yesus sebagai anak Maria (the son of Mary). Penjelasan ini mempertegas bahwa para saudara dan saudari Tuhan bukan anak dari Perawan Maria. 

Dalam pertemuan atau sapaan harian, kita sering menyapa para saudara dan saudari terkasih tidak harus menjelaskan hubungan bilogis (kandung) antara yang menyapa dan disapa. 

Harus juga diingat bahwa keputusan Maria untuk tidak melakukan hubungan seksual bukan berarti seks antar suami isteri itu jelek. Itu karena karya Roh Kudus yang menanungi dia (Luk 1:34) dan tubuhnya menjadi tempat kediaman Allah yang kudus. Dalam Perjanjian Lama, seorang perempuan yang melahirkan seorang bayi, ia menjadi milik ayah dari sang bayi. Maka sejak Maria melahirkan Anak Allah, Maria menjadi milik Allah dan memberikan seluruh hidupnya untuk Dia.

Yosep tetap sebagai suami sah Maria dan melindungi Maria dari kebiasaan yang sering melecehkan atau tidak berpihak pada kaum perempuan. Dia juga memahami bahwa perkawinan mereka berbeda dari hukum perkawinan pada umunya karena itu keluarga dia yang dikenal dengan sebutan Keluarga Kudus ditugaskan oleh Allah untuk merawat dan membesarkan Anak-Nya.

Sumber:  Why Ww’re Catholic, “Why We Honor Mary”, Trent Horn, Catholic Answer Press, California, 2017, 161-163.

Manila: 05-Mei, 2024

Tuan Kopong msf

Sejarah Pendidikan di Indonesia dan Perkembangannya

Foto: tajukharian.com -  Web/@imagesee.biz
Tajukharian.com - Pendidikan di Indonesia telah ada sejak tahun 1901, zaman Belanda menduduki Indonesia.  Saat itu, Belanda mendirikan sekolah-sekolah di Indonesia untuk kalangan pribumi.  Tujuannya adalah sebagai bentuk upaya dari kebijakan Politik Etis yang mereka terapkan.  Namun, seiring berjalannya waktu, sistem pendidikan di Indonesia sudah mulai berkembang, terlepas dari campur tangan Belanda.

Sejarah mulainya pendidikan formal

Tahun 1901, Belanda mulai memperkenalkan sistem pendidikan formal bagi penduduk Hindia Belanda (Indonesia).  Namun pendidikan formal dibagi berdasarkan kelas sosial dan keturunan. Baru anak pejabat dan bangsawan pribumi yang bisa mengenyam pendidikan formal.

Sistem yang mereka perkenalkan yaitu dengan tingkatan sebagai berikut: Europeesche Lagere School, sekolah dasar bagi orang Eropa Hollandsch Inlandsche School (HIS), sekolah dasar bagi pribumi Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah pertama Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas Lalu, sejak tahun 1930-an, pendidikan formal ini mulai dikenal hampir di semua provinsi di Indonesia.  Namun kondisi ini berubah ketika Jepang datang.  Di masa pendudukan Jepang (1942-1945), sistem ini digantikan. 

Pertama, bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan bahasa Belanda. Kedua, sistem pendidikan diintegrasikan. Pendidikan berdasarkan kelas sosial yang sebelumnya berlaku di era Hindia Belanda, dihapuskan. Ketiga, masa belajar diubah. Setelah sekolah dasar enam tahun (kokumin gakko), ada sekolah menengah pertama tiga tahun dan sekolah menengah tinggi tiga tahun. Namun pendidikan di masa Jepang jauh lebih buruk dibanding di masa kolonial Hindia Belanda. 

Banyak tenaga pendidik dan pelajar dialihkan untuk membantu keperluan perang Jepang. Pada tahun ajaran 1940/1941 atau ketika Indonesia masih dijajah Belanda, jumlah sekolah dasar 17.848. Namun di akhir pendudukan Jepang (1944/1945), jumlah sekolah dasar menjadi 15.069. Selain itu, orientasi pendidikan juga sangat mengacu pada Jepang.  Doktrin yang diberikan Jepang kepada para pengajar adalah Hakko Ichiu yang artinya Delapan Benang di Bawah Satu Atap. Hakko Ichiu adalah ambisi Jepang untuk menyatukan Asia Timur Raya (termasuk Asia Tenggara) dalam satu kepemimpinan, yakni di bawah Kaisar Jepang. 

Perkembangan

Setelah kemerdekaan Indonesia, tahun 1947, dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran Republik Indonesia yang beranggotakan 52 orang.  Panitia ini bertugas untuk meninjau masalah pendidikan dan pengajaran kanak-kanak dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi.

Selain itu, hal lain yang juga menjadi perhatian panitia ini adalah terkait rencana pelajaran, organisasi pemeliharaan isi pendidikan dan pengajaran.  Setelah beberapa bulan bekerja, panitia ini mengusulkan beberapa pokok saran kepada pemerintah, yaitu: Pedoman pendidikan dan pengajaran harus diubah secara mendasar Khusus mengenai pengajaran diharapkan agar bisa mendapat tempat yang teratur dan seksama Mengenai pengajaran tinggi disarankan agar diadakan seluas-luasnya Disarankan agar diusahakan pengiriman pelajar-pelajar ke luar negeri Kewajiban bersekolah, panitia menyarankan agar wajib sekolah dilaksanakan secara bertahap, sesingkat-singkatnya 10 tahun.

Setelah pemerintah menerima saran-saran tersebut, disusunlah struktur dan sistem pendidikan baru. Tujuannya adalah untuk mendidik anak-anak menjadi warga negara yang berguna, yang diharapkan kelak dapat memberikan pengetahuannya kepada negara. Dasar-dasar pendidikan menganut prinsip demokrasi, kemerdekaan, dan keadilan sosial. 

Tingkatan

Setelah sistem pendidikan baru terbentuk, terdapat empat tingkatan yang diberikan.  Empat tingkatan tersebut adalah: Pendidikan rendah Pendidikan menengah pertama Pendidikan Menengah Atas Pendidikan tinggi Pada pendidikan rendah, para murid akan diajarkan dasar-dasar pelajaran membaca, menulis dan berhitung. Kemudian, pendidikan menengah pertama dan atas, mereka akan mendapat pendidikan khusus pada kelas terakhir guna mempersiapkan pendidikan perguruan tinggi. 

Dilihat dari tingkatannya, lama pendidikan yang akan ditempuh adalah Sekolah rakyat (dasar): enam tahun Sekolah lanjutan, tiga hingga enam tahun Sekolah industri, tiga hingga enam tahun Perguruan tinggi, empat hingga enam tahun.

Kurikulum

Kurikulum telah diterapkan di Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda dan Jeapng sebelum kemerdekaan Indonesia.  Namun, setelah Indonesia merdeka, kurikulum di Indonesia telah berubah beberapa kali di masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.

Orde Lama

Pada masa Orde Lama, kurikulu di Indonesia mengalami tiga kali perubahan. Periode pertama, penetapan kurikulum ditetapkan tahu 1947, berlaku hingga tahun 1949.  Periode kedua, diterapkan pada 1952 hingga 1960. Periode ketiga, kurikulum ditetapkan pada 1960 hingga 1964.  Pada masa Orde Lama, kurikulum bertujuan untuk menetapkan karakter kebangsaan yang disertai dengan tujuan politik penguatan ideologi kekuasaan Soekarno

Orde Baru

Kemudian, untuk masa Orde Baru, tujuan kurikulum adalah untuk memperkuat ideologi Pancasila dan pembangunan negara. Pada masa ini, telah terjadi empat kali pergantian kebijakan kurikulum. Secara berurutan, nama kurikulumnya adalah Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, dan Kurikulum 1994. 

Reformasi

Setelah kurikulum masa Orde Baru berakhir, di masa Reformasi telah terjadi pergantian kurikulum sebanyak tiga kali. Kurikulum B2004, Kurikulum 2006, dan Kurikulum 2013. 

Jenjang Terbaru

Prasekolah

Bagi anak-anak yang berusia tiga tahun, mereka sudah dapat memasuki taman kanak-kanak.  Meskipun pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia, tetapi tujuan pokoknya adalah untuk mempersiapkan anak didik masuk sekolah dasar. 

Sekolah Dasar

Bagi anak-anak yang berusia 6-11 tahun, sudah dapat memasuki sekolah dasar atau SD. Untuk tingkat pendidikan ini, wajib dilakukan bagi seluruh warga negara Indonesia. Pada tingkat sekolah dasar, para murid harus belajar selama enam tahun.

Sekolah Menengah Pertama

Setelah tamat dari SD, anak-anak harus melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP).  Mereka akan belajar selama tiga tahun pada tingkatan ini sebelum melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah atas (SMA). 

Sekolah Menengah Atas

Di Indonesia, untuk tingkatan ini terdapat tiga jenis sekolah, yaitu sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA).  Para murid akan belajar selama tiga tahun di SMA sebelum lanjut ke perguruan tinggi. Namun, bagi murid yang sekolah di SMK, setelah lulus, mereka dapat langsung masuk ke dunia kerja tanpa perlu meneruskan ke pendidikan selanjutnya.

Perguruan Tinggi

Setelah tamat SMA atau MA, para siswa dapat lanjut ke perguruan tinggi. Perguruan tinggi dibagi dua kategori, yaitu negeri dan swasta. Kedua jenis ini dipandu oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Ketika melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, anak-anak akan mendapat beberapa tingkatan gelar. Gelar tersebut yaitu Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3).*  

Referensi: Kompas dari Notosusanto, Nugroho dan Marwati Djoened Poesponegoro. (2019). Sejarah Nasional Indonesia VI Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia (1942-1998). Jakarta: Balai Pustaka.


Sejarah, Arti Paskah: Kematian atau Kebangkitan?

Foto: Tajukharian.com - Web@/theconversation

Tajukharian.com - Ada sejumlah orang mempertanyakan apakah arti Paska. Mereka berargumen bahwa Paska artinya adalah kematian dan bukan kebangkitan, dan Paska yang diartikan kebangkitan itu adalah produk Konstantin di tahun 300-an. Benarkah argumen ini?

Berikut ini kami mengambil informasi, yang disarikan dari buku yang berjudul Ancient Israel, karangan Roland de Vaux, vol. 2, (First McGraw-Hill Paperback Edition, 1965), p. 488-493:

Paska, atau Passover dalam bahasa Inggris, berasal dari kata Ibrani, Pesah. Kitab Suci menghubungkan kata itu dengan akar kata psh, yang artinya ‘timpang/ melangkahi/ melewati’ (lih. 2 Sam 4:4),  1Raj 18:21). Dalam tulah terakhir kepada bangsa Mesir, Allah melangkahi/ melewati rumah-rumah yang melakukan persyaratan Paska (Kel 12:13,23,27).

Memang ada teori lain yang menghubungkan kata pesah tersebut dengan kata Akkadian, pashahu, artinya, mendamaikan/ menenangkan. Tetapi kalau dilihat dalam konteks Paska Yahudi, arti ini tidak/ belum ada. Ada juga teori modern yang lain yang menghubungkan dengan pesah dengan kata bahasa Mesir, yang kalau diartikan adalah ‘sebuah pukulan’, sebagaimana memang bangsa Mesir seolah dipukul oleh tulah dari Allah (lih. Kel 11:1, 12:12,13,23,27,29). Namun argumen ini tidaklah kuat, karena sulitlah diterima bahwa bangsa Israel dapat memberikan istilah dari bahasa Mesir, suatu kebiasaan yang menjadi tradisi bangsa mereka sendiri (Yahudi), apalagi tradisi tersebut adalah tradisi yang menentang bangsa Mesir, yaitu pada saat mereka memperingati bebasnya mereka dari bangsa Mesir.

Di luar asal usul kata, bagi bangsa Israel, nampaknya perayaan pesah, awalnya dirayakan oleh para gembala, yang mengurbankan hewan muda mereka, dengan harapan mereka agar kawanan hewan gembalaan bertumbuh subur. Perayaan pesah ini kemudian digabungkan dengan satu perayaan lain, yaitu perayaan Roti tidak beragi, sebuah perayaan agrikultur/ pertanian yang baru mulai dirayakan setelah bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan. Perayaan ini dikaitkan dengan perhitungan minggu, dan dilakukan selama seminggu (Kel 23:15; 34:18), dari satu Sabat ke Sabat berikutnya (Kel 12:16, Ul 16:8; Im 23:6-8). Perayaan panen, ditetapkan pada tujuh minggu setelah perayaan Roti tidak beragi (Im 23:15; Ul 16:9).

Kemudian kedua perayaan tersebut, Paska dan Roti tidak beragi, yang sama-sama dirayakan di musim semi, digabungkan menjadi satu. Perayaan Paska yang sudah ditetapkan pada bulan purnama, tidak diubah, dan perayaan Roti tidak beragi disertakan pada perayaan tersebut, dan untuk dirayakan selama 7 hari (lih. Im 23:5-8). Tradisi kitab-kitab Musa (Pentateukh) menghubungkan perayaan Roti tidak beragi (Kel 23:15; 34:18; Ul 16:3) atau Paska (Ul 16:1 dan 6), atau baik Paska dan Roti tidak beragi (Kel 12:12-39), dengan dibebaskannya bangsa Israel dari Mesir. Kedua ritus kedua perayaan tersebut digabungkan dalam kisah Eksodus bangsa Israel.

Maka walau kedua perayaan itu sudah ada sebelum bangsa Israel lahir sebagai bangsa, namun ada suatu saat, di mana Tuhan meng-intervensi, yaitu saat Ia membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, dan ini menandai terbentuknya israel sebagai satu bangsa sebagai bangsa pilihan Allah. Proses pembebasan ini mencapai puncaknya saat mereka masuk ke Tanah Terjanji. Kedua perayaan tersebut, Paska dan perayaan Roti tidak beragi, memperingati kejadian ini, sehingga inilah yang juga dirayakan sampai kepada zaman Kristus dan para Rasul.

Dengan menyadari bahwa peringatan Paska Yahudi dan perayaan Roti Tidak beragi berlangsung selama 7 hari, kita melihat bahwa kejadian sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus memang terjadi di sekitar jangka waktu perayaan tersebut. Kebangkitan Tuhan Yesus yang terjadi di hari pertama minggu, artinya setelah hari Sabat berakhir, menjadi puncak penggenapan kedua perayaan tersebut dan menyempurnakan maknanya.

Menjawab pertanyaan di atas, Paska/ Pesah tidak berarti kematian, melainkan ‘melangkahi/ melewati’, dalam hal ini konteksnya adalah Allah melangkahi (rumah-rumah umat-Nya yang ditandai dengan darah kurban anak domba) untuk menghantar mereka mencapai Tanah Terjanji. Maka arti kata ‘melangkahi/ melewati’ ini selalu tidak berdiri sendiri, namun terkait dengan keadaan berikut yang dituju oleh proses melangkahi/ melewati. Dengan berpegang kepada arti ini, tak mengherankan jika kemudian Gereja menghubungkan perayaan Paska ini dengan perayaan Kebangkitan Yesus Sang Anak Domba Allah; sebab melalui kebangkitan Kristus atas kematian-lah, kita umat-Nya dapat dihantar kepada kehidupan kekal di Tanah Terjanji yang sesungguhnya yaitu Surga. Para Rasul kemudian menyebut hari kebangkitan Yesus ini, yang jatuh pada hari Minggu, sebagai Hari Tuhan.

Maka penetapan hari Minggu sebagai hari Tuhan itu sudah ditetapkan sejak Gereja perdana, dan bukan baru ditetapkan di zaman Kaisar Konstantin.Sedangkan bahwa perkataan ‘Paska’ memang mengacu kepada kebangkitan Kristus yang tak terpisahkan dari sengsara dan wafat-Nya, itu memang benar, sehingga Gereja menghubungkan misteri Paska dengan sengsara, wafat, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga.

Jadi perayaan Paska sebagai hari Kebangkitan Kristus dan penyebutan hari Minggu sebagai Hari Tuhan (the Lord’s day), itu sudah dirayakan oleh Gereja sejak abad awal. Pelopor yang mempromosikan kembali perayaan Sabat dan bukan hari Minggu, adalah kedua pendiri sekte Anabaptist, yaitu Andreas Fisher dan Oswald Glait di tahun 1527, yang kemudian juga dilakukan oleh penganut Seventh- day Adventists sejak tahun 1844. Namun Gereja Katolik, dan sebagian besar gereja-gereja non-Katolik, tetap berpegang kepada apa yang telah dilaksanakan oleh Gereja selama berabad-abad sejak awal (sebagaimana dikatakan oleh St. Yustinus Martir (100-165), yang dikutip dalam Katekismus Gereja Katolik), yaitu merayakan Hari Tuhan pada hari Minggu, untuk memperingati hari kebangkitan Kristus- yaitu hari Paska, yang jatuh pada hari Minggu.

KGK 2174     Yesus telah bangkit dari antara orang mati pada “hari pertama minggu itu” (Mat 28:1; Mrk 16:2; Luk 24:1; Yoh 20:1). Sebagai “hari pertama”, hari kebangkitan Kristus mengingatkan kita akan penciptaan pertama. Sebagai “hari kedelapan” sesudah hari Sabat (Bdk. Mrk 16:1; Mat 28:1), ia menunjuk kepada ciptaan baru yang datang dengan kebangkitan Kristus. Bagi warga Kristen, ia telah menjadi hari segala hari, pesta segala pesta, “hari Tuhan” [he kyriake hemera, dies dominica], “hari Minggu”.

“Pada hari Minggu kami semua berkumpul, karena itulah hari pertama, padanya Allah telah menarik zat perdana dari kegelapan dan telah menciptakan dunia, dan karena Yesus Kristus Penebus kita telah bangkit dari antara orang mati pada hari ini” (St. Yustinus, Apol. 1,67).

Atas dasar logika, bahwa kesaksian yang lebih dapat dipercaya adalah kesaksian dari orang-orang yang lebih dekat kepada kejadian yang terjadi, daripada perkiraan orang-orang yang terpisah sekian abad dari kejadian tersebut; maka kita dapat menyimpulkan bahwa ajaran Gereja Katolik jauh lebih dapat dipercaya daripada klaim sejumlah orang di abad akhir ini. Sebab dari catatan para Bapa Gereja abad awal, telah diketahui bahwa Paska dihubungkan dengan kebangkitan Kristus (walaupun tanpa dipisahkan dari sengsara dan kematian-Nya) dan dirayakan setiap hari Minggu. Kesaksian para Bapa Gereja ini jauh lebih kuat daripada wahyu pribadi sejumlah orang di abad -abad ini yang tidak dapat dikonfirmasi kebenarannya, ataupun prediksi sejumlah orang di abad-abad ini, yang biar bagaimanapun terpisah jauh dari pemahaman yang lengkap dan sesuai dengan keadaan sesungguhnya di abad pertama.

Paskah Merupakan Perayaan Iman, Harapan dan Kasih

[Minggu Paska: Kis 10:34-43; Mzm 118:1-23; Kol 3:1-4; Yoh 20:1-9]

“Pada hari ini, Tuhan bertindak!

Mari kita rayakan dengan gembira!”

Bersama pemazmur, kita mengumandangkan kidung ini. Hari ini kita merayakan Hari Raya Paskah. Tuhan Yesus telah bangkit dari mati. Betapa menakjubkan peristiwa ini yang menjadi puncak dari penghayatan iman kita! Sebab Kristus telah rela menanggung derita di kayu salib demi menebus dosa-dosa umat manusia—termasuk dosa-dosa Anda dan saya—namun kurban salib-Nya tidak hanya berakhir dengan kematian, tetapi pada kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Surga. Ini berarti bahwa Kristus telah mengalahkan kuasa dosa dan maut, yang telah membelenggu kita. Maka jika kita menyatukan diri dengan wafat-Nya, kitapun akan dibangkitkan oleh-Nya, untuk meninggalkan dosa-dosa kita, dan hidup dalam pimpinan-Nya.

Kristus telah bangkit, sebagaimana disampaikan oleh bacaan-bacaan Kitab Suci hari ini. Orang-orang yang tidak percaya mempertanyakannya karena tak ada saksi mata yang melihat saat persisnya Tuhan Yesus bangkit. Namun sejujurnya, lebih tidak masuk akal lagi kalau kita mempercayai hal yang sebaliknya. Sebab tidak mungkin, tubuh Yesus dicuri orang, mengingat kuburnya ditutup rapat oleh batu besar dan dijaga ketat oleh pasukan prajurit suruhan Pilatus. Klaim bahwa para murid-Nya mencuri jenazah Yesus pada saat para penjaga sedang tidur (lih. Mat 28:13) juga terdengar aneh dan janggal. Sebab kalau benar-benar tidur pulas, maka orang tidak bisa tahu apa yang terjadi. Sedangkan kalau para penjaga terbangun, sudah pasti mereka bisa meringkus para pencuri. Lagipula sulit untuk membayangkan bahwa para murid itu punya nyali untuk berhadapan dengan para penjaga itu, mengingat sejak saat penyaliban, hampir semua murid tunggang langgang meninggalkan  Yesus. Hanya Rasul Yohanes dan Bunda Maria yang berdiri di kaku salib-Nya. Kalaupun ada yang berani mencuri tubuh Yesus dari makam, mengapa orang itu tidak kemudian langsung menunjukkan bukti tersebut untuk menentang Petrus yang berkhotbah tentang kebangkitan Yesus? (Kis 2:22-32) Sedangkan kita tahu bahwa para murid Yesus tidak berbohong tentang hal ini, karena tidak ada untungnya bagi mereka. Nyatanya, mereka bahkan sampai menyerahkan nyawa mereka untuk menyatakan kebenaran ini, yaitu bahwa Tuhan Yesus telah menderita, wafat dan bangkit, untuk menebus dosa-dosa manusia. Untuk itulah, hampir semua rasul Yesus, wafat sebagai martir. Tak ada orang yang waras yang mau mati untuk sebuah kebohongan. Namun adalah suatu bentuk ketaatan dan kasih, yang memampukan para rasul melakukannya, sebab Kristus Sang Guru, telah terlebih dahulu melakukannya untuk mereka.  Sungguh, apapun argumen yang menentang fakta kebangkitan Kristus, akan sangat sulit dijelaskan. Ini menunjukkan bahwa argumen itu sendiri yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Bagi kita yang sudah percaya akan kebangkitan Yesus, perayaan Paskah menjadi perayaan iman, sekaligus harapan dan kasih kita kepada Tuhan. Iman kita akan kebangkitan Kristus diteguhkan, demikian juga harapan kita akan kebangkitan kita sendiri dan kehidupan kekal, yang dijanjikan oleh Yesus. Paskah juga mengobarkan kasih di dalam hati kita, karena melaluinya kita merayakan kemenangan cinta kasih Tuhan yang mengalahkan maut. Kemenangan kasih Tuhan ini menyemangati kita untuk mengasihi orang-orang di sekitar kita, termasuk mereka yang “sulit” untuk dikasihi karena telah menyakiti hati kita. Kemenangan Tuhan Yesus ini juga mendorong kita untuk mengalahkan kebiasaan-kebiasaan buruk kita yang dapat menyeret kita jatuh ke dalam dosa. Kemenangan Kristus ini mengingatkan kita bahwa pada akhirnya kebaikan akan mengalahkan kejahatan. Bahwa tak percuma kita berbuat baik, sebab semuanya itu akan mendatangkan buahnya pada waktunya. Mari kita memikirkan perkara yang di atas, di Surga mulia, di mana Kristus berada. Agar jika Ia menyatakan diri kelak, kitapun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan (lih. Kol 3: 2-4).

Semua ini meneguhkan iman kita sebagai para murid Kristus di zaman ini. Di tengah dunia yang mempunyai beragam pandangan yang belum tentu sesuai dengan iman kita, kita tetap teguh berdiri menjadi saksi-Nya. Sebab Tuhan Yesus sungguh telah bangkit! Ia adalah kekuatan kita, dan Ia telah menjadi keselamatan kita. Mazmur di Malam Paskah tetaplah tepat untuk kita kumandangkan senantiasa:

“Aku wartakan, karya agung-Mu, Tuhan,

karya agung-Mu, karya keselamatan…

sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku,

Ia telah menjadi keselamatanku!” 

sumber: katolisitas.org*

Type and hit Enter to search

Close