UPDATE

Semangka Manis Tanpa Biji Jerih Payah Siswa Jurusan Pertanian SMKN 1 Welak

Guru-guru dan Siswa SMKN 1 Welak , Kepala Desa Semang serta tokoh Masyarakat Desa Semang

Tajukharian.com _ Suasana haru bercampur bangga menyelimuti lahan praktik SMKN 1 Welak hari ini Selasa (11/11/2025). Kegiatan panen kesekian kalinya buah semangka yang manis dan tanpa biji hasil kerja keras siswa Jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH) sukses digelar, disaksikan langsung oleh jajaran Pejabat Pemerintah dan Tokoh Masyarakat setempat.

Keberhasilan panen ini menjadi momen puncak dari penerapan program Teaching Factory di sekolah kejuruan tersebut. Di bawah teriknya matahari, semangka-semangka berukuran jumbo mulai dipetik, menjadi bukti nyata hasil praktik dari teori yang dipelajari di kelas.

Disambut Baik Pemerintah dan Tokoh Masyarakat

Kepala Sekolah SMKN 1 Welak, Siprianus Jemadi, menyampaikan rasa syukurnya atas hasil melimpah ini. "Ini bukan sekadar panen biasa. Ini membuktikan bahwa siswa kami mampu menghasilkan produk pertanian unggulan yang siap bersaing di pasar," ujarnya.

Antusiasme juga datang dari pihak Pemerintah setempat. Kepala Desa Semang, Bapak Fransiskus Erdon yang turut hadir dan ikut memanen semangka, memberikan apresiasi tinggi.

"Saya sangat mengapresiasi dan terima kasih atas undangan untuk menghadiri kegiatan Panen Raya di SMKN 1 Welak, yaitu Panen semangka, ketimun, dan terong. Sebagai Pemerintah saya sangat mendukung terhadap inisiatif ini, yang membuktikan adanya semangat dari pihak sekolah. Saya berharap kegiatan ini terus ditingkatkan dan dikembangkan agar sekolah ini dikenal luas melalui promosi hasil pertaniannya, dan yang lebih penting, menjadi pemasok utama kebutuhan buah-buahan dan sayur-sayuran di Kabupaten Manggarai Barat, sehingga daerah tidak perlu lagi bergantung pada pasokan dari luar.," kata Kepala Desa Semang. 

Sementara itu, salah satu Tokoh Masyarakat setempat, BapakYohanes Bakung menyoroti pentingnya peran sekolah dalam pembangunan daerah.

"Panen ini memberikan angin segar. Kami, para orang tua dan tokoh masyarakat, melihat bahwa ilmu yang diajarkan di SMKN 1 Welak benar-benar membawa manfaat. Terutamaa dengan teknologi yang ada seperti sekarang. Mungkin kami dulu menanam sayur dengan cara-cara yang biasa tetapi sekarang dengan bantuan teknologi bisa lebih cepat dan lebih baik.," tegas Bapak Yohanes Bakung.

Proses Belajar Menjadi Petani Profesional

Proyek penanaman semangka ini telah dimulai sejak beberapa bulan lalu, melibatkan seluruh siswa Jurusan Agribisnis dari tahap pemilihan bibit, pengolahan lahan, pemupukan terpadu, hingga pengendalian hama dan penyakit.

Kepala Program Keahlian ATPH, Bapak Hendrikus Charles Mbelo Enge, menyatakan bahwa keberhasilan ini adalah buah dari kurikulum berbasis industri.

"Kesan saya, ini luar biasa. Anak-anak ini tidak hanya mendapatkan nilai di rapor, tetapi juga mendapatkan nilai jual dari hasil kerja mereka. Kami selalu menekankan bahwa ATPH bukan hanya tentang teori, tetapi bagaimana mereka bisa menghasilkan produk nyata, menghasilkan uang, dan pada akhirnya siap berwirausaha di bidang pertanian. Panen ini adalah afirmasi dari metode pembelajaran project-based yang kami lakukan. Mari tetap semangat membangun pendidikan dari pinggiran dengan terus berkarya  dan berkolaborasi" ungkap Pak Henc, sapaan akrabnya.

Salah satu siswa, Dendi, mengungkapkan pengalamannya. "Selama proses ini, kami tidak hanya belajar menanam, tapi juga belajar menghadapi tantangan cuaca dan hama. Rasanya luar biasa melihat hasil panen ini, semua lelah terbayar lunas saat memotong semangka yang rasanya sangat manis," tuturnya dengan wajah berseri-seri sambil menunjukkan buah semangka hasil panennya.

Masa Depan Pertanian Vokasi

Panen perdana ini sekaligus menjadi tolok ukur kesuksesan program vokasi di SMKN 1 Welak. Sekolah berharap kegiatan Teaching Factory semangka ini dapat terus berlanjut dan menjadi unit produksi yang berkelanjutan, memberikan siswa pengalaman bisnis pertanian secara langsung.

Setelah panen, buah semangka tersebut rencananya akan dipasarkan langsung ke masyarakat, komunitas sekolah, atau pasar lokal. Hasil penjualan akan dikelola bersama sebagai modal kerja untuk musim tanam berikutnya, sekaligus memberikan profit sharing atau bagi hasil kepada siswa yang terlibat.

Ke depan, SMKN 1 Welak berkomitmen untuk mengembangkan varietas tanaman unggulan lainnya untuk memperkuat posisi sekolah sebagai pusat pendidikan dan pelatihan pertanian, terlebih khusus di wilayah Kecamatan Welak.


Type and hit Enter to search

Close